Dua orangutan sumatera yang diselundupkan pulang dari Thailand

Dua orangutan sumatera yang diselundupkan pulang dari Thailand

BANGKOK – Dua orangutan terancam punah yang diselundupkan ke Thailand tiga tahun lalu dikembalikan ke Indonesia pada Kamis, di mana mereka akan menjalani rehabilitasi sebelum dilepasliarkan ke alam liar.

Ung Aing dan Natalee, keduanya orangutan Sumatera berusia empat tahun, dibawa dari pusat penyelamatan satwa liar di provinsi Ratchaburi ke bandara Bangkok, sebelum diterbangkan ke Indonesia di mana mereka awalnya akan tinggal di pusat rehabilitasi di Provinsi Jambi di Sumatera. pulau.

Sebelum diterbangkan, pasangan itu diberi makan pisang dan apel hijau, dan dinyatakan bebas dari COVID-19 setelah menjalani tes, kata Suraphong Chaweepak, direktur di divisi Thailand untuk melindungi fauna dan flora liar.

“Ini adalah pemulangan orangutan yang kelima ke Indonesia sejak 2006,” kata Prakit Vongsrivattanakul, seorang pejabat di Departemen Taman Nasional, Konservasi Satwa Liar dan Tanaman Thailand di bandara. Sebanyak 71 orangutan kini telah direpatriasi ke Indonesia dari Thailand.

Seekor orangutan yang ditangkap dari perbatasan Thailand-Malaysia 3 tahun lalu, terlihat dari kandang sebelum dipindahkan ke Indonesia, di bandara di Bangkok, Thailand.
Seekor orangutan yang ditangkap dari perbatasan Thailand-Malaysia 3 tahun lalu, terlihat dari kandang sebelum dipindahkan ke Indonesia, di bandara di Bangkok, Thailand.
Reuters

Kedua kera besar itu ditangkap di perbatasan Thailand-Malaysia pada 2017 dan setelah para penyelundup diadili, Thailand setuju untuk mengirim mereka kembali ke Indonesia, menurut pernyataan bersama dari Kementerian Satwa Liar dan Konservasi Thailand dan Kedutaan Besar Indonesia di Bangkok.

Orangutan diburu secara ilegal dari hutan untuk dimakan, untuk mendapatkan bayi untuk perdagangan hewan peliharaan domestik dan internasional, atau untuk obat tradisional.

Orangutan, yang disita dari perbatasan Thailand-Malaysia 3 tahun lalu, difoto di dalam kandang sebelum dipindahkan ke Indonesia, di bandara di Bangkok, Thailand.
Reuters

Diperkirakan hanya ada sekitar 100.000 orangutan Kalimantan yang tersisa di alam liar, menurut World Wildlife Fund, sementara hanya sekitar 7.500 orangutan Sumatera yang diperkirakan tersisa.

Selain perburuan liar, populasinya menurun karena perusakan habitat akibat penebangan besar-besaran dan penggantian hutan dengan tanaman komersial seperti kelapa sawit.

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

SUARASUMUT.COM NIMMT AM ASSOCIATE-PROGRAMM VON AMAZON SERVICES LLC TEIL, EINEM PARTNER-WERBEPROGRAMM, DAS ENTWICKELT IST, UM DIE SITES MIT EINEM MITTEL ZU BIETEN WERBEGEBÜHREN IN UND IN VERBINDUNG MIT AMAZON.IT ZU VERDIENEN. AMAZON, DAS AMAZON-LOGO, AMAZONSUPPLY UND DAS AMAZONSUPPLY-LOGO SIND WARENZEICHEN VON AMAZON.IT, INC. ODER SEINE TOCHTERGESELLSCHAFTEN. ALS ASSOCIATE VON AMAZON VERDIENEN WIR PARTNERPROVISIONEN AUF BERECHTIGTE KÄUFE. DANKE, AMAZON, DASS SIE UNS HELFEN, UNSERE WEBSITEGEBÜHREN ZU BEZAHLEN! ALLE PRODUKTBILDER SIND EIGENTUM VON AMAZON.IT UND SEINEN VERKÄUFERN.
Suara Sumut