Pemerintah Spanyol menguraikan rencana vaksinasi COVID-19

Pemerintah Spanyol menguraikan rencana vaksinasi COVID-19

Orang-orang yang memakai masker wajah duduk di teras restoran Les Quinze Nits di alun-alun, setelah wilayah Catalonia Spanyol mengizinkan bar, restoran, pusat kebugaran, dan bioskop dibuka kembali mulai Senin, secara bertahap mengurangi beberapa pembatasan yang diberlakukan untuk mengatasi penyakit virus corona ( COVID-19), di Barcelona, ​​Spanyol, 23 November 2020. [Photo/Agencies]

MADRID – Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa pada hari Selasa menjelaskan rencana pemerintah untuk memvaksinasi penduduk terhadap COVID-19 pada tahun 2021.

Berbicara pada konferensi pers setelah kabinet menyetujui rencana tersebut, Illa mengatakan vaksinasi akan selesai dalam tiga tahap. Selama tahap pertama antara Januari dan Maret, sekitar 2,5 juta orang akan menerima vaksin, dimulai dari orang tua dan pekerja perawatan residensial, diikuti oleh petugas kesehatan lain dan orang yang menjadi tanggungan.

Menteri mengatakan bahwa selama periode ini pasokan vaksin akan “sangat terbatas”, tetapi pasokan akan meningkat secara progresif pada tahap kedua antara Maret dan Juni, dengan peningkatan yang signifikan diperkirakan pada tahap ketiga.

Strategi vaksinasi pemerintah membagi populasi menjadi 18 kelompok. Orang-orang akan divaksinasi secara progresif dan “dalam urutan yang ketat”. Illa tidak menjelaskan lebih lanjut, hanya mengatakan bahwa rincian “akan diumumkan tepat waktu”.

Spanyol akan memiliki cukup dosis untuk vaksinasi sekitar 80 juta orang meskipun total populasi negara itu hanya di bawah 47 juta. Madrid telah menyelesaikan perjanjian pembelian vaksin dari AstraZeneca, Pfizer, Johnson & Johnson, Sanofi GSK, CureVac dan Moderna melalui rencana pembelian vaksin Uni Eropa.

Pada hari Minggu, Perdana Menteri Pedro Sanchez menjelaskan bahwa vaksinasi akan dilakukan di 13.000 titik di seluruh negeri dan tujuannya adalah untuk memvaksinasi sebagian besar penduduk selama paruh pertama tahun 2021.

Pada hari Selasa, pemerintah menerbitkan rancangan dokumen yang menguraikan rencananya untuk membatasi jumlah infeksi virus korona selama periode liburan Natal.

Dokumen tersebut merekomendasikan untuk membatasi kontak sosial bila memungkinkan, melarang pertemuan keluarga dan sosial lebih dari enam orang dan memperkenalkan jam malam 1 pagi pada Malam Natal dan Malam Tahun Baru.

Dokumen tersebut juga merekomendasikan untuk menghindari “perjalanan yang tidak penting”, meskipun 17 komunitas otonom Spanyol akan berhak untuk memutuskan apakah mereka menutup perimeter selama periode liburan atau tidak.

READ  Kematian Covid-19 di Indonesia Terus Meningkat

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

SUARASUMUT.COM NIMMT AM ASSOCIATE-PROGRAMM VON AMAZON SERVICES LLC TEIL, EINEM PARTNER-WERBEPROGRAMM, DAS ENTWICKELT IST, UM DIE SITES MIT EINEM MITTEL ZU BIETEN WERBEGEBÜHREN IN UND IN VERBINDUNG MIT AMAZON.IT ZU VERDIENEN. AMAZON, DAS AMAZON-LOGO, AMAZONSUPPLY UND DAS AMAZONSUPPLY-LOGO SIND WARENZEICHEN VON AMAZON.IT, INC. ODER SEINE TOCHTERGESELLSCHAFTEN. ALS ASSOCIATE VON AMAZON VERDIENEN WIR PARTNERPROVISIONEN AUF BERECHTIGTE KÄUFE. DANKE, AMAZON, DASS SIE UNS HELFEN, UNSERE WEBSITEGEBÜHREN ZU BEZAHLEN! ALLE PRODUKTBILDER SIND EIGENTUM VON AMAZON.IT UND SEINEN VERKÄUFERN.
Suara Sumut