Jakarta (ANTARA) – Pemerintah telah mengucurkan Rp304,6 triliun dari Rp695,2 triliun anggaran untuk penanganan COVID-19 dan program pemulihan ekonomi hingga September tahun ini, kata Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN). .
“Hingga akhir September, kami sudah berhasil mengucurkan sekitar Rp304,6 triliun dari total Rp695,2 triliun atau 43,8 persen (dari anggaran),” kata Ketua Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin, di sela acara. konferensi pers online yang berawal dari kantornya di Jakarta pada hari Rabu.
Total dana Rp695,2 triliun telah didistribusikan ke enam sektor utama – Rp87,55 triliun dialokasikan untuk kesehatan, Rp203,9 triliun untuk perlindungan sosial, Rp120,61 triliun untuk insentif usaha, Rp123,46 triliun untuk sektor UMKM , Rp53,57 triliun untuk pembiayaan korporasi, dengan dukungan kementerian / lembaga serta pemerintah daerah sebesar Rp106,11 triliun.
“Sejak satgas dibentuk, sudah dicairkan Rp137,89 triliun dan per minggu (di bawah) perlindungan sosial dan kategori UMKM, serta kementerian sektoral dan pemerintah daerah,” kata Budi.
Di bidang perlindungan sosial, program dengan penyerapan anggaran terbesar adalah Program Keluarga Harapan (PKH), dengan anggaran Rp36,3 triliun dialokasikan untuk 10 juta penerima manfaat, atau 40 juta penduduk termiskin di Indonesia, kata Budi.
Sebanyak Rp31,9 triliun telah disalurkan melalui program kartu sembako kepada 19,4 juta keluarga penerima, atau 80 juta masyarakat Indonesia pada tingkat ekonomi terendah, termasuk penerima Program Keluarga Harapan.
Pemerintah juga telah memberikan Rp24,8 triliun untuk 9,2 juta penerima manfaat program bantuan sosial tunai non-Jabodetabek, dan Rp19,46 triliun untuk 5,48 juta penerima, terutama pekerja yang telah di-PHK, di bawah pra-kerja. program kartu.
Di bawah program subsidi gaji baru-baru ini, pemerintah telah menyalurkan Rp14 triliun per Agustus 2020 kepada 11,65 juta penerima manfaat dengan gaji di bawah Rp5 juta.
“Ada (dana untuk) beberapa program lain, seperti program BLT Dana Desa dan program diskon listrik, yang juga sudah disalurkan,” kata Budi.
Sementara untuk sektor UMKM, pemerintah sudah memberikan dana Rp59 triliun kepada perbankan yang akan memberikan pembiayaan kepada UMKM Indonesia, terangnya.
“Kami juga telah mencanangkan program bantuan produktif bagi usaha mikro yang telah diluncurkan pada Agustus (2020), dan dalam waktu singkat Rp16 triliun telah disalurkan kepada 6,6 juta penerima manfaat dalam bentuk hibah, yang diharapkan dapat berfungsi sebagai modal awal bagi pelaku usaha mikro untuk membantu mereka menjalankan usahanya, ”ujarnya.
Selain itu, Rp2,97 triliun telah diberikan kepada 7,67 juta debitur UMKM dalam program subsidi bunga kredit mikro.
Sementara itu, sektor kementerian dan lembaga telah menyalurkan Rp12,76 triliun kepada sekitar 1,97 juta pekerja di bawah Program Padat Karya.
“Saya berharap, Insya Allah lebih dari Rp130 triliun yang telah kita salurkan dalam tiga bulan terakhir pada triwulan III dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita pada triwulan III,” kata Budi.
Sejak Satgas PEN dibentuk pada 20 Juli 2020, total Rp137,89 triliun sudah dikucurkan untuk penanganan COVID-19, ujarnya.
Sementara itu, dalam jumpa pers Rabu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, pencairan anggaran untuk penanganan COVID-19 yakni di bidang kesehatan sudah mencapai Rp21,79 triliun atau 24,9 persen dari pagu Rp87. 55 triliun.
Berita Terkait: Pemerintah akan memperpanjang penyaluran bantuan sosial hingga Desember
Berita Terkait: Jokowi berterus terang tentang semua penerima manfaat yang belum menerima bantuan sosial
“Rentan terhadap sikap apatis. Penggila musik yang setia. Pembuat masalah. Analis tipikal. Praktisi alkohol. Pecandu makanan. Penggemar TV yang bergairah. Pakar web.”