Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, fenomena cuaca La Nina saat ini dapat meningkatkan akumulasi curah hujan di Indonesia hingga 40 persen, dengan curah hujan tinggi diperkirakan terjadi di beberapa wilayah di seluruh nusantara.
“Namun, dampak La Nina di berbagai daerah di Indonesia berbeda,” kata Wakil Kepala Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Pada Oktober dan November, peningkatan curah hujan dapat terjadi di semua wilayah kecuali Sumatera, sedangkan dari Desember hingga Februari 2021, curah hujan yang tinggi kemungkinan akan terus berlanjut di bagian timur Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan Papua, lanjutnya.
Baca juga: Jakarta bersiap menghadapi banjir saat musim hujan mendekat, La Nina semakin dekat
Diantara daerah yang akan memasuki musim hujan pada bulan Oktober adalah pantai timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, sebagian. Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian Pulau Sulawesi, sebagian Maluku Utara, dan sebagian Nusa Tenggara Barat (NTB).
La Nina, pendinginan berkala suhu permukaan laut di Samudera Pasifik, cenderung menyebabkan cuaca ekstrim di Nusantara.
Herizal mengatakan, curah hujan tinggi yang dipicu oleh La Nina dapat mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mengoptimalkan sistem pengelolaan air yang terintegrasi, dari hulu hingga hilir, antara lain dengan mengoptimalkan kapasitas aliran sungai dan kanal untuk menangani kelebihan limpasan. (aly)
“Rentan terhadap sikap apatis. Penggila musik yang setia. Pembuat masalah. Analis tipikal. Praktisi alkohol. Pecandu makanan. Penggemar TV yang bergairah. Pakar web.”