Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan bahwa setiap rumah sakit wajib merawat pasien COVID-19 sesuai dengan prosedur operasi standar resmi Kementerian Kesehatan untuk memastikan tingkat pemulihan yang optimal.
“Saya menerima laporan tadi malam dari wakil kepala [of the national COVID-19 recovery committee] dan Menteri Kesehatan [Terawan Agus Putranto] mengamanatkan pengobatannya memenuhi standar kementerian, ”kata Jokowi dalam pertemuan virtual dengan anggota Komite Nasional COVID-19 dan pemulihan ekonomi, Senin.
Dia mengatakan perawatan seragam untuk pasien COVID-19 akan diwajibkan di unit perawatan intensif, bangsal isolasi, dan fasilitas karantina.
Presiden mengatakan langkah itu akan membantu membalikkan keadaan karena negara itu memerangi peningkatan kasus COVID-19.
“[This standardization] Itu yang paling penting, jadi kita harapkan angka kematian terus menurun dan angka pemulihan terus meningkat, ”kata Jokowi, seperti dikutip dari keterangan yang dikeluarkan oleh Sekretariat Presiden.
Angka kematian COVID-19 Indonesia telah menurun menjadi 3,77 persen pada bulan lalu, kata Jokowi. Namun, dia mencatat angka kematian tersebut masih berada di atas angka kematian global sebesar 3,01 persen.
Jokowi juga menekankan pentingnya intervensi berbasis masyarakat dalam upaya mitigasi yang sedang berlangsung, mendesak kepala daerah di seluruh negeri untuk memberlakukan pembatasan skala kecil jika terjadi wabah untuk segera mengekang penyebaran virus.
“Beberapa penguncian mini akan terbukti lebih efektif,” katanya.
Dia meminta para pemimpin daerah untuk mulai merencanakan skema vaksinasi massal sedini mungkin untuk memastikan kelancaran setelah vaksin yang terbukti tersedia untuk digunakan secara luas.
Jumlah kasus di Indonesia terus meningkat sejak Maret. Negara mencatat rekor tertinggi harian, semua di atas 4.400 kasus baru, untuk tiga hari berturut-turut minggu lalu.
Hingga Minggu, Indonesia telah mencatat 275.213 total kasus COVID-19, dengan 10.386 kematian.
“Rentan terhadap sikap apatis. Penggila musik yang setia. Pembuat masalah. Analis tipikal. Praktisi alkohol. Pecandu makanan. Penggemar TV yang bergairah. Pakar web.”