Kasus baru positif COVID-19 di Indonesia dalam dua hari berturut-turut telah melampaui lebih dari 5.000. Satgas COVID-19 menjelaskan faktor penyebab kasus baru melonjak dalam dua hari.
Juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, libur panjang maulid Nabi Muhammad (SAW) dua pekan lalu mengakibatkan keterlambatan pemberitaan tes. Keterlambatan pelaporan menyebabkan sejumlah kasus menumpuk dan dilaporkan dalam dua hari terakhir.
“Nampaknya jumlah kasus mengalami penurunan, begitu juga dengan laporan pemeriksaan kasus sampel. Ternyata, ada lebih dari 1.000 untuk pemeriksaan ini dan akhirnya mereka masuk ke catatan baru-baru ini. Makanya, dalam dua hari terakhir terjadi peningkatan kasus yang signifikan, ”kata Wiku seperti dikutip Detik.com
Wiku berharap keterlambatan pencatatan perkara selama libur panjang bisa segera diselesaikan. Kasus tambahan yang belum dimasukkan dalam pencatatan data Satgas akan dicatat pada penyerahan data selanjutnya.
“Mari kita terus amati apa yang akan terjadi di masa depan. Kami berharap penundaan pencatatan sudah selesai, jika tidak maka akan dikaitkan dengan data selanjutnya, ”kata Wiku.
Namun, ia juga meminta masyarakat tetap waspada dengan kegiatan yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19, pandemi COVID-19 di Tanah Air dapat dikendalikan.
Dalam dua hari berturut-turut, kasus COVID-19 baru di Indonesia melebihi lebih dari 5.000 setiap hari. Padahal, angka tersebut merupakan rekor tertinggi kasus baru Corona dalam sehari di Indonesia.