Angga mengakui pukulun resesi akibat pandemi Covid-19 mempengaruhi penjualan batik miliknya. Penjualan batik pada momen perayaan Hari Batik 2 Oktober tahun ini juga tak sebanyak tahun sebelumnya. Namun dirinya mengakui, masih ada pencinta batik yang berburu motif batik unik karya-karyanya.
“Sebelum pandemi, satu bulannya 30 batik lebih yang terjual. Kebanyakan batik saya dijual di Jawa Timur,” ungkap Angga.
Angga mengaku, menjual karya-karya batiknya itu melalui media sosial Instagram @angheksa06batik dan bekerja sama dengan temannya yang kini menjadi reseller batik karya-karyanya.
“Reseller batik saya, ada di tiga kota di Jawa Timur, yaitu Jombang, Mojokerto, dan Gresik. Kalau di Jawa tengah hanya saya,” kata Angga.
Dengan bangga dirinya mengatakan, karya-karya batik motif karakter wayang Shinta berbentuk putri Shirahoshi buatannya bahkan ada yang memesannya dari Singapura.
Perlu diakui, selain memberi inovasi dan kebaruan terhadap perkembangan motif batik Indonesia, batik-batik karyanya juga sangat berkualitas karena dibuat dengan metode batik tulis, bukan cap.
** Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”