KOMPAS.com – Nama penyanyi dangdut Via Vallen ramai dibicarakan dan menjadi topik yang sedang tren di media sosial.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, hingga Sabtu (24/10/2020) puku 15.00 WIB, ada lebih dari 15.000 twit dengan kata kunci “Via Vallen” di Twitter.
Ramainya perbincangan soal Via Vallen karena video musik lagu terbarunya yang berjudul “Kasih Dengarkanlah Aku” dituding menjiplak video musik berjudul “Above The Time” milik penyanyi asal Korea Selatan, IU.
Para penggemar IU, yang biasa disebut UAENA pun geram dan meminta pertanggungjawaban Via Vallen serta manajemennya terkait pembuatan video tersebut.
???????? pic.twitter.com/RWGX1YkRG5
– Fiersa Besari (@FiersaBesari) 23 Oktober 2020
Via Vallen sendiri berjanji akan meminta manajemennnya untuk secepat mungkin menurunkan atau menghapus video klip tersebut.
Sementara, manajemen yang menaungi Via Vallen, Ascada Music mengaku hanya menerima konsep atau ide yang ditawarkan sutradara.
Lantas, bagaimana melihat kemiripan kedua video klip itu dalam sebuah karya seni?
Baca juga: Manajemen Via Vallen Hapus Video Musik Kasih Dengarkanlah Aku yang Mirip Above The Time IU
Penciptaan karya seni
Menurut salah satu pengajar di Jurusan Tata Kelola Seni (TKS) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Trisna Pradita Putra, penciptaan karya seni memang tidak lepas dari pengaruh karya-karya sebelumnya.
“Misalnya di dunia seni rupa ada istilah parodi dan sesuai. Intinya, memang ada seniman yang sengaja meniru karya seniman lain untuk menyampaikan pesan,” kata Dita saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/10/2020).
Namun demikian, Dita menilai bahwa seniman tetap harus jujur kepada masyarakat tentang dari mana ide dan inspirasi dari karya yang dibuat.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”