Jakarta (ANTARA) – Ibu kota Indonesia, Jakarta, telah melaporkan 1.340 kasus baru penyakit virus korona baru (COVID-19) dalam 24 jam yang berakhir Rabu, sehingga total kasus ibu kota menjadi 82.383 kasus.
Kasus-kasus baru termasuk 1.041 kasus yang dikonfirmasi melalui pengujian swab pada hari Selasa dan 299 kasus dikonfirmasi melalui pengujian swab di dua laboratorium selama lima hari terakhir, menurut situs resmi pemerintah Jakarta, corona.jakarta.go.id
Ibukota menambah 1.007 kasus pada Selasa (6 Oktober 2020), 822 pada Senin (5 Oktober), 1.165 pada Sabtu (3 Oktober), 1.098 pada Jumat (2 Oktober), 1.153 pada Kamis (1 Oktober), dan 1.059 pada Rabu (30 September).
Jumlah kasus baru pada 7 Oktober lebih rendah dibandingkan dengan 1.430 kasus yang tercatat pada Minggu (4 Oktober), 1.440 pada Sabtu (12 September), dan 1.505 pada Rabu (16 September).
Sebanyak 9.519 spesimen yang diperoleh dari 7.415 orang diperiksa pada Selasa (6/10), dengan 1.041 spesimen positif dan 6.374 tes negatif COVID-19.
Hingga Selasa, 1.381.949 spesimen telah diperiksa melalui pengujian reaksi berantai polimerase di 54 laboratorium sebagai bagian dari latihan pelacakan kontak di lima kota di ibu kota.
Berita Terkait: ‘Rem darurat’ penting untuk mengekang lonjakan infeksi virus corona
Berita Terkait: Ratusan tenaga medis menginap di empat hotel DKI Jakarta
“Rentan terhadap sikap apatis. Penggila musik yang setia. Pembuat masalah. Analis tipikal. Praktisi alkohol. Pecandu makanan. Penggemar TV yang bergairah. Pakar web.”