Pejabat di Indonesia akan fokus pada peningkatan kesehatan dan kebersihan di tempat-tempat wisata populer di seluruh negeri, dimulai dengan merevitalisasi fasilitas di Bali bulan ini.
Wawan Gunawan, Direktur Pengembangan Destinasi Daerah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan tahap program revitalisasi mendatang akan mencakup destinasi yang berada di seluruh pulau, di mana perbaikannya akan disesuaikan dengan prioritas dan kebutuhan masing-masing lokasi.
“Saat ini kebersihan dan kesehatan menjadi hal yang sangat penting bagi wisatawan,” kata Wawan.
Pejabat dan pelaku pariwisata Indonesia sebelumnya telah mengisyaratkan persiapan mereka untuk dunia yang terlihat jauh berbeda setelah pandemi COVID-19, strategi yang relevan akan mencakup fokus pada kesehatan dan kebersihan.
Program revitalisasi akan dimulai bulan ini dan akan mencakup perbaikan dan penambahan fasilitas sanitasi seperti toilet. Menurut Deputi Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Destinasi Kementerian Perhubungan, Hari Sungkari, sejumlah tempat wisata di Bali belum dilengkapi fasilitas tersebut.
“Sangat penting bagi destinasi wisata untuk menjaga kebersihan toiletnya, sesuai standar internasional,” kata Hari.
Kebersihan yang layak di fasilitas sanitasi, baik di Bali atau di seluruh Indonesia, bukanlah hal yang biasa. Ketika bepergian di jalan raya, misalnya, seseorang hanya dapat berharap untuk menemukan toilet yang bersih, karena jaminan kebersihan tersebut mungkin hanya diharapkan di lokasi yang lebih canggih, seperti hotel, restoran, dan mal.
“Tidak harus mewah, tapi fasilitas dan kelengkapan toilet harus lengkap dan berfungsi dengan baik,” kata Nani Sumaryati Firmansyah dari Asosiasi Toilet Indonesia.
“Jika kesan pertama turis tentang toilet itu buruk, maka mereka akan langsung mengira tempat wisata itu dikelola dengan buruk,” kata Nani.
Program ini mungkin menjadi preseden untuk masa depan pariwisata di Indonesia, setidaknya dalam hal kebersihan. Namun, mempertahankan standar ini dalam jangka panjang tampaknya akan terbukti lebih menantang, mengingat banyaknya lokasi wisata ini yang telah berlangsung bertahun-tahun tanpa memperhatikan kesehatan atau kebersihan.
“Rentan terhadap sikap apatis. Penggila musik yang setia. Pembuat masalah. Analis tipikal. Praktisi alkohol. Pecandu makanan. Penggemar TV yang bergairah. Pakar web.”