Kita harus melindungi setiap jengkal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jangan memberi ruang pada separatisme dan provokasi yang memecah belah bangsa
Jakarta (ANTARA) – Pimpinan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda menyatakan pembentukan pemerintahan sementara di West Papua adalah kamuflase politik untuk menegaskan eksistensi secara global, kata Ketua MPR Puan Maharani.
“Tindakan itu merupakan upaya politik individu Benny Wenda untuk menandai eksistensinya di pentas internasional,” kata Maharani dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Pembicara yang lantang mengecam tindakan Wenda yang kian melenceng hingga memprovokasi gerakan separatis di Papua. Untuk itu, Maharani mengupayakan tindakan yang lebih konkrit dari pemerintah Indonesia.
“Setiap jengkal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus kita lindungi. Jangan memberi ruang pada separatisme dan provokasi yang memecah belah bangsa,” tegasnya.
Lebih lanjut Maharani mengklaim bahwa tindakan Wenda tidak berdasar dan tidak didukung oleh masyarakat Papua.
Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri harus secara aktif melakukan kampanye internasional tentang keberhasilan pembangunan di Papua dan melaporkan bahwa kondisi di Papua tetap kondusif.
Selain itu, pemerintah harus terus bekerja untuk kesejahteraan rakyat Papua dan kemanusiaan. Kebijakan seperti satu harga BBM di Papua harus dilanjutkan agar masyarakat Papua bisa mendapatkan harga yang wajar seperti sesama orang Indonesia di daerah lain.
“Dana Otonomi Khusus diikuti dengan evaluasi ketat yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat Papua,” ujarnya.
DIEDIT OLEH INE
“Rentan terhadap sikap apatis. Penggila musik yang setia. Pembuat masalah. Analis tipikal. Praktisi alkohol. Pecandu makanan. Penggemar TV yang bergairah. Pakar web.”