Presiden Halimah Yacob tetap berada di 50 besar dari daftar 500 Muslim paling berpengaruh di dunia, yang disusun oleh Royal Islamic Strategic Studies Center di Yordania.
Di urutan 37, Madam Halimah, yang terpilih sebagai presiden wanita pertama Singapura pada tahun 2017, adalah satu-satunya warga Singapura yang masuk dalam daftar 50 teratas dari The Muslim 500 edisi 2021.
Kompilasi tahunan tersebut, yang sudah memasuki tahun ke-12, mengurutkan Muslim di seluruh dunia menurut sejauh mana dampaknya terhadap komunitas mereka.
Kutipan penghargaannya berbunyi: “Sebagai presiden, dia telah mempromosikan inisiatif untuk mendukung masyarakat yang kohesif, memperkuat antaragama (ikatan) dan mengakui semua pekerja yang berkontribusi pada pertumbuhan Singapura. Dia memiliki profil internasional yang kuat, secara teratur bertemu dengan para pemimpin dunia.”
Tahun lalu, Konferensi Internasional tentang Masyarakat Kohesif di Singapura yang pertama dihadiri oleh sekitar 1.000 delegasi dari hampir 40 negara, setelah Presiden Halimah mengemukakan gagasan tentang forum antaragama yang unik.
Dia telah naik peringkat sejak dia dimasukkan pada 2018, di posisi ke-45. Tahun lalu, dia berada di peringkat ke-41 dan tahun ini, ke-38.
Juga di 50 besar ada tiga orang lainnya dari Asia Tenggara.
Presiden Indonesia Joko Widodo menduduki peringkat ke-12; Profesor KH Said Aqil Siradj, ketua Nahdlatul Ulama Indonesia, adalah yang ke-18; dan penceramah Indonesia Habib Luthfi Yahya berada di peringkat ke-32.
Pusat tersebut juga menobatkan Ms Bilkis Bano dari India sebagai Woman of the Year. Pada usia 82 tahun, ia terkenal karena penolakannya terhadap Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan yang kontroversial di negaranya.
Man of the Year adalah ekonom Ilham Tohti, 51, dari Tiongkok, yang mengadvokasi hak-hak minoritas Uighur. – THE STRAITS TIMES
“Rentan terhadap sikap apatis. Penggila musik yang setia. Pembuat masalah. Analis tipikal. Praktisi alkohol. Pecandu makanan. Penggemar TV yang bergairah. Pakar web.”