MEDIA MALANG POSCO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang tengah memperkuat imunisasi serentak untuk mencegah penyebaran penyakit campak di Kota Malang.Ini
MALANPOSKOMEDIA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menggencarkan vaksinasi serentak untuk mencegah penyebaran penyakit cacar di Kota Malang.Artinya, disebut juga imunisasi booster anak serentak (ITAS) atau imunisasi epidemik (ORI).
Ini merupakan langkah penting untuk mencegah dan menghentikan perpindahan waduk.
Pencegahan, Pengendalian dan Penanggulangan Sakit Kepala Kota Malang Hearch exti exiina exininar. Disebutkan selesai akhir pekan ini.Pada akhirnya, hanya 2.600 anak yang akan tercakup di desa Kotalama saja.
“Selama beberapa tahun terakhir, penerimaan Subrica Swasta 1. Telepon hilang pada bulan Oktober.
Sekadar informasi, Desa Kotalama merupakan salah satu desa pertama yang tertular.Selain Desa Kotalama, terdapat Desa Bumiyayu dan Desa Arjowinnung.
Pada akhir September, jumlah kasus di Kota Calang meningkat menjadi 27 kasus, sebelumnya hanya sembilan kasus.Lima kasus ditemukan di Desa Kotalama.
Namun berdasarkan survei singkat di Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu, diputuskan bahwa imunisasi tersebut sekaligus menyasar anak-anak berusia sembilan bulan hingga tujuh bulan di subwilayah Katalama karena rendahnya tingkat imunisasi.
"Vaksinasinya masih di bawah 80 persen. Targetnya 95 persen. Artinya semua harus terdistribusi secara merata. Sebelumnya kasus anak-anak ada lima, tapi sekarang sudah sembuh semua," jelas Meifta.
Diakui Meifta, hingga saat ini masih ada keluarga yang belum mau anaknya divaksin.Seperti ITAS kemarin di Balai RW 11, beberapa anak juga enggan divaksin sehingga tidak bisa mendapatkan vaksin campak.Menurut Meifta, edukasi dan sosialisasi mengenai imunisasi harus terus dilakukan melalui keterlibatan tokoh masyarakat setempat.
Saya memahami banyak orang yang khawatir anaknya akan demam setelah vaksinasi.Demam ini hanya berlangsung selama satu atau dua hari.Faktanya, tidak semua anak mengalami demam.Kalau panas bisa diobati cukup dengan minum obat antipiretik.
Oleh karena itu, kita harus selalu memotivasi mereka yang menolak saat ini, karena takut anaknya kepanasan. Nanti juga kita akan lakukan penyisiran. Jadi yang tidak divaksin akan disapu lagi, tegasnya.
Nififita berharap vaksin komputer yang diberikan satu kali ini tidak akan menyebabkan peningkatan kasus makanan.Apalagi kematian terjadi seperti di daerah lain, karena bahaya penyakit campak sangat membahayakan keselamatan jiwa, terutama anak-anak.
Setelah Anda mendapatkan vaksin, meskipun Anda menderita campak, gejalanya akan sangat ringan.Berbeda dengan mereka yang belum mendapat vaksin, kondisinya bisa parah karena tidak memiliki kekebalan sama sekali.
Jadi kita berharap semua mendapat perlindungan berupa imunisasi seluruh masyarakat Kotalama. 100 persen harapannya. Minimal 95 persen target yang ada. Dengan begitu akan terjadi herd immunity, tutupnya.(Jan/Van)