Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab telah bebas dari COVID-19, kata kelompok Islam garis keras itu, setelah berkembang spekulasi bahwa ulama penentang itu telah tertular penyakit karena terpapar banyak orang baru-baru ini.
Sekretaris bantuan hukum FPI Aziz Yanuar membagikan kabar tersebut kemarin malam, menambahkan bahwa anggota keluarga Rizieq juga dinyatakan negatif COVID-19.
Namun, pengumuman itu mungkin akan diperiksa dengan cermat, seperti yang dilakukan Rizieq sebelumnya menolak permintaan otoritas lokal untuk tes usap, bersikeras akan melakukan tes yang diatur oleh FPI.
Aziz mengatakan rincian hasil tes Rizieq tidak boleh dipublikasikan ke publik sesuai dengan etika kedokteran.
“Mengenai bukti medis, itu menyentuh [Rizieq’s] privasi jadi itu hanya akan diungkapkan di bawah instruksinya, ”kata Azis.
Rizieq kembali ke Indonesia pada 10 November, setelah lebih dari tiga tahun mengasingkan diri di Arab Saudi, ke kerumunan besar pendukung. Dia kemudian mengadakan acara yang menarik ribuan orang, termasuk pernikahan putrinya, yang tidak dapat dicegah oleh otoritas setempat.
Namun, dalam sepekan terakhir, Rizieq cukup tertutup, dengan orang-orang yang dekat dengannya mengatakan dia dalam keadaan sehat tetapi sedang beristirahat di kediamannya di Petamburan, Jakarta Pusat. Pada Sabtu malam, personel polisi dan militer dikerahkan ke Petamburan untuk meminta Rizieq melakukan tes usap, karena otoritas kesehatan telah mengidentifikasi cluster COVID-19 baru dari kejadian terakhir Rizieq. setidaknya 50 orang dinyatakan positif sejauh ini.
Namun, Rizieq menolak untuk dilakukan tes usap dengan keluarganya sambil menekankan bahwa dia hanya beristirahat di rumah. Tanpa surat perintah, polisi dan TNI tidak bisa memerintahkan Rizieq untuk diuji.
Sebelum Aziz mengumumkan hasil tes Rizieq, Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria memperingatkan Rizieq tentang denda Rp5 juta (US $ 352) di ibu kota bagi siapa saja yang menolak wajib skrining COVID-19.
Berlangganan The Coconuts Podcast untuk berita tren teratas dan budaya pop dari Asia Tenggara dan Hong Kong.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”