Jakarta. Rata-rata tujuh hari kasus virus korona baru mencapai titik tertinggi baru di Jakarta ketika para pejabat mengatakan kota itu menghadapi kelompok infeksi baru karena pertemuan massal baru-baru ini yang dipimpin oleh pemimpin kelompok Muslim yang kontroversial Rizieq Syihab.
Seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengumumkan pada hari Minggu bahwa setidaknya 80 orang yang menghadiri pesta pernikahan putri Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat dan acara keagamaan yang dipimpin oleh pemimpin Front Pembela Islam (FPI) di Tebet, Jakarta Selatan dinyatakan positif terkena virus. .
“Kementerian Kesehatan mendorong siapa pun yang menghadiri salah satu acara atau memiliki kontak dekat dengan para peserta untuk mengisolasi diri selama 14 hari,” kata Budi Hidayat, direktur jenderal pengendalian dan pencegahan penyakit kementerian, dalam konferensi pers.
Kepala Kepolisian Daerah Jakarta yang baru diangkat Insp. Jenderal Fadil Imran mengatakan dua peristiwa lain yang melibatkan Rizieq “telah menjadi kelompok infeksi baru”, menunjuk ke kerumunan besar pendukung yang berbondong-bondong ke Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang untuk menyambut kedatangan pemimpin FPI dari Arab Saudi dan kunjungannya ke sebuah Pesantren di Bogor, Jawa Barat itu juga diminati ribuan orang.
Budi mengatakan, polisi dan TNI membantu petugas kesehatan untuk melakukan tes diagnostik massal untuk virus corona di dekat rumah Rizieq di Petamburan.
Budi ditunjuk pekan lalu sebagai Kapolres baru menggantikan Nana Sudjana, yang diturunkan pangkatnya karena gagal menghalangi massa pendukung Rizieq.
Rizieq, 55, adalah “pemimpin tertinggi” FPI, terkenal karena vandalisme dan serangan verbal dan fisik terhadap orang-orang yang berbeda agama. Tetapi basis pendukungnya telah berkembang melampaui kelompok itu sendiri setelah dia memimpin protes besar-besaran terhadap Gubernur Jakarta saat itu Basuki Tjahaja Purnama pada 2016-17 atas dugaan penistaan agama. Ia juga dikenal sebagai kritikus setia presiden.
Tinggi Baru
Jakarta memiliki rata-rata 1.220 kasus dalam seminggu terakhir untuk melampaui puncak kurva pertama pada awal Oktober. Angka itu adalah rata-rata tujuh hari tertinggi sejak wabah dimulai – tertinggi sebelumnya adalah 1.219 kasus yang dilaporkan pada 5 Oktober.
Ibukota telah mencatat total 127.164 kasus pada hari Minggu, terhitung 25,6 persen dari penghitungan nasional. Setidaknya 2.525 orang telah meninggal akibat virus corona di kota itu.
Tren kasus baru di hotspot utama lainnya seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah sedang turun, tetapi kasus tersebut menangani jumlah kasus aktif yang kira-kira sama dengan Jakarta.
Jawa Tengah saat ini memiliki jumlah kasus aktif virus terbanyak, yakni 9.809 dari 47.380 kasus yang dikonfirmasi. Jakarta berada di urutan berikutnya dengan 8.794 kasus aktif, diikuti oleh Jawa Barat (8.187) dan Sumatera Barat (3.163).
Jawa Timur memiliki jumlah kasus terkonfirmasi tertinggi kedua, 58.679 pada Minggu, tetapi hanya 2.533 yang tetap aktif.
Penghitungan Nasional
Negara itu mencatat 4.360 kasus baru pada hari Minggu sehingga totalnya menjadi 497.668, termasuk 15.884 kematian. Ada rata-rata 3.981 kasus sejak awal bulan, sudah melebihi rata-rata bulan lalu.
Jumlah total kasus aktif mencapai lebih dari 63.500 kasus dipicu oleh lonjakan kasus di Jakarta saat ini.
Hotspot utama lainnya seperti Riau, Kalimantan Timur, dan Sumatera Barat terus melaporkan nomor harian tiga digit.
Tiga provinsi telah mencatat lebih dari 18.000 kasus sejak wabah tersebut. Kalimantan Timur dan Sumatera Barat telah menambahkan lebih dari 4.000 kasus setiap bulan hingga saat ini.
Riau telah mencatat sekitar 3.800 kasus sejak 1 November tetapi saat ini memiliki rata-rata tujuh hari tertinggi di antara ketiganya, pada 290 kasus dibandingkan dengan Kalimantan Timur 181 dan Sumatera Barat 177.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”