Layanan Berita Ekspres
KANYAKUMARI: Nelayan asli Thoothoor Maria Jesindas, yang ditahan di penjara oleh pihak berwenang Indonesia karena diduga melintasi batas lautnya lebih dari dua bulan lalu, meninggal pada hari Jumat saat menjalani prosedur dialisis di sebuah rumah sakit di sana. Kerabat dan nelayan pria berusia 33 tahun itu telah menuntut pemerintah negara bagian untuk mengambil langkah-langkah untuk melakukan otopsi terhadap pria yang meninggal itu untuk memastikan penyebab kematiannya. Tiga nelayan lagi yang ditahan bersama Jesindas masih mendekam di penjara negara Asia Tenggara itu.
Kakak Jesindas, Maria Jenidas, mengklaim pihak berwenang Indonesia tidak memberikan perawatan yang layak kepada saudaranya. “Dia tidak memiliki riwayat penyakit ginjal, dan kelalaian pihak berwenang menyebabkan kematian ini. Para pemimpin di India juga seharusnya berusaha lebih baik untuk membawa kembali saudara laki-laki saya,” tambahnya. Keluarga telah mendesak pemerintah Serikat dan Negara Bagian untuk memberikan kompensasi, dan pekerjaan kepada anggota keluarga.
Direktur Perdamaian dan Pembangunan Pesisir Rev. A Dunston mengatakan perawatan tepat waktu ditolak Jesindas ketika dia pertama kali pingsan di penjara. “Kami ingin pemeriksaan postmortem dilakukan segera setelah mayat mencapai Kanniyakumari. Juga, tindakan harus diambil untuk membebaskan tiga nelayan yang tersisa dan kapalnya dari Indonesia setidaknya sekarang,” tambahnya. Menurut Sekretaris Meenavar Orunginappu Sangam Johnson, jenazah Jesindas akan mencapai Chennai dengan penerbangan pada Sabtu malam dan kemudian akan diangkut ke distrik Kanniyakumari melalui jalan darat.
Dapat dicatat bahwa delapan pria dari Tamil Nadu dan Kerala telah pergi untuk menangkap ikan dari Andaman dengan perahu mekanis ‘Blessing’ pada 17 Februari. Atas tuduhan melintasi batas laut internasional mereka, pihak berwenang Indonesia menahan para pria dan perahu mereka pada Maret. 7. Sementara empat nelayan dibebaskan pada minggu terakhir bulan April, empat sisanya, termasuk Jesindas, ditahan.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”