JAKARTA, 29 November (Reuters) – PT Bumi Resources Tbk, perusahaan tambang batu bara Indonesia (BUMI.JK) mengincar peningkatan 10% dalam produksi menjadi 80 juta ton tahun depan di tengah ekspektasi kondisi cuaca yang lebih baik daripada tahun ini, kata seorang direktur perusahaan pada hari Selasa.
Perseroan memperkirakan produksi batu bara 2022 sebesar 70-76 juta ton, lebih rendah dari produksi tahun lalu sebesar 78,8 juta ton. Produksi batu bara dalam sembilan bulan pertama tahun ini turun 8,67% dibandingkan periode yang sama tahun lalu akibat hujan lebat.
Perusahaan telah mengusulkan kepada kementerian energi rencana kerja untuk tahun 2023 untuk memproduksi sekitar 80 juta ton batubara, direktur Bumi Resources Sri Dharmayanti mengatakan selama pengarahan online.
“Sementara pedoman resmi belum diselesaikan untuk tahun depan, kami pikir itu bisa menjadi target internal hingga 85 juta ton,” kata direktur Bumi Resources Dileep Srivastava dalam pengarahan yang sama.
Srivastava mengatakan hujan lebat tahun ini telah menyebabkan produksi Bumi turun sekitar 10%, kehilangan pendapatan sekitar $1 miliar.
“Jika hujan dapat dikelola pada tahun 2023, kita harus mendapatkan volume yang lebih tinggi dan menambahkan kembali pendapatan $1 miliar yang telah kita korbankan karena hujan tahun ini,” kata Srivastava.
Pelaporan oleh Ananda Teresia dan Bernadette Christina Editing oleh Ed Davies
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”