Gambar uang kertas sedang beredar luas di media sosial setelah konferensi pers baru-baru ini oleh Delhi CM Arvind Kejriwal. Gambar tersebut beredar dengan klaim bahwa uang kertas 20.000 rupiah memiliki ikon Dewa Ganesha.
klaim:
Pada tanggal 26 Oktober, Arvind Kejriwal mengadakan konferensi pers di mana ia meminta Center menambahkan ikon dewa-dewa Hindu, Dewa Ganesha dan Dewi Laxmi pada uang kertas India. Dia mendukung permintaannya dengan mengambil contoh Indonesia, yang dia klaim meskipun negara Muslim memiliki gambar Lord Ganesha pada uang kertasnya.
Kejriwal mengklaim bahwa penyertaan dewa pada uang kertas akan membantu memulihkan ekonomi negara yang menurun. Pernyataan CM Delhi dapat didengar dari tanda 4,35 dalam konferensi pers.
Juru bicara AAP dan MLA Sanjeev Jha berbagi klip dengan tuntutan Kejriwal tentang penambahan dewa-dewa Hindu pada uang kertas. Klaim tersebut berbunyi, “Indonesia adalah negara Muslim. Ada 85% Muslim dan hanya 2% Hindu, tetapi ada gambar Dewa Ganesha di mata uang. Saya memohon kepada Perdana Menteri agar gambar Dewi Lakshmi dan Dewa Ganesha harus diletakkan pada catatan yang baru dicetak juga.”
Saurabh Bharadwaj, pemimpin AAP dan Wakil Ketua Dewan Jal Delhi mengklaim, “Indonesia adalah negara Muslim. Ada 85% Muslim dan hanya 2% Hindu tetapi ada gambar Shri Ganesh ji pada mata uang.”
Pihak Aam Aadmi pun mengedarkan video tersebut dengan caption yang sama.
Pemimpin AAP dan MLA Durgesh Pathak juga mengedarkan klip dengan klaim serupa.
Cek fakta:
Tim pemeriksa fakta Logis India memverifikasi klaim viral dan menganggapnya menyesatkan. Uang kertas yang menunjukkan ikon Dewa Ganesha memang ada tetapi dihentikan pada tahun 2008.
Kami melakukan pencarian gambar terbalik pada gambar viral dari uang kertas. Kami menemukan gambar uang kertas di Wikimedia, berjudul ‘Mata uang Indonesia yang diterbitkan tahun 1998-2005.’ Dalam gambar ini, ikon Dewa Ganesha dapat dilihat pada uang kertas.
Dalam pencarian gambar terbalik kami, kami menemukan gambar uang kertas 20.000 rupiah di situs web Dunia Uang Kertas. Uraian daftar tersebut mencatat bahwa uang kertas Indonesia 20.000 Rupiah dari sisi depan tahun 1998 menunjukkan lambang negara, patung mitos, dan potret aktivis gerakan kemerdekaan Indonesia Ki Hadjar Dewantara.
Kami melakukan pencarian kata kunci dengan kata kunci Ki Hadjar Dewantara dengan filter tanggal. Kami menemukan sebuah studi kasus dokumen berjudul ‘Kebijakan Bank Indonesia Dalam Merespons Krisis’. Studi kasus tersebut diunggah di website Bank Indonesia yang merupakan bank sentral Indonesia.
Pada halaman nomor 27 studi kasus ini, tercatat bahwa uang kertas 20.000 dengan gambar aktivis gerakan kemerdekaan Indonesia Haza Devantara diterbitkan di Indonesia.
Kami menelusuri situs Bank Indonesia dan menemukan rilis berita tertanggal 25 Juni 2018. Dalam rilis berjudul ‘Batas Waktu Penukaran Uang Kertas Yang Ditarik’ tanggal 25 November 2008, disebutkan bahwa Bank Indonesia menarik beberapa uang kertas dari peredaran.
Pemberitahuan itu menyebutkan bahwa uang kertas 20.000 rupiah yang dikeluarkan pada tahun 1998, yang menunjukkan aktivis kemerdekaan Hajar Dewantara tidak akan diterima sebagai alat pembayaran yang sah. Dalam siaran pers tersebut disebutkan, “Uang kertas yang ditarik dapat ditukarkan di Bank Indonesia sampai dengan tanggal 30 Desember 2018.”
Uang kertas 20.000 rupiah saat ini memiliki gambar pahlawan nasional Republik Indonesia dan Mantan Gubernur Sulawesi, Dr. GSSJ Ratulangi, sebagai ikon pada uang kertas.
Apakah Indonesia Negara Muslim?
Untuk memeriksa status keyakinan agama di Indonesia, kami mencari salinan Konstitusi negara Asia Tenggara. Kami menemukan Pasal 29 dalam Bab XI dari konstitusiyang menyatakan bahwa negara tidak memiliki agama yang tetap dan bahwa negara menjamin semua orang kebebasan beribadat sesuai keyakinannya.
Di Indonesia, lebih dari 87% penduduknya menganut agama Islam. Menurut sebuah artikel di Britannica, jumlah umat Hindu kurang dari 2 persen dari seluruh penduduk Indonesia.
Kami juga menemukan artikel diterbitkan dalam Jurnal Hukum dan Agama Cambridge University Press pada 4 Desember 2020. Artikel berjudul, ‘Pengakuan Konstitusional Terhadap Keyakinan Di Indonesia’ mencatat, “Secara konstitusional, Indonesia adalah negara “berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, tetapi Konstitusi tidak menentukan agama atau sistem kepercayaan apa pun.” Enam agama resmi didukung oleh negara termasuk Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Kesimpulan:
Kami menemukan bahwa uang kertas yang menunjukkan ikon Dewa Ganesha memang ada tetapi dihentikan pada tahun 2008. Arvind Kejriwal mengklaim bahwa Indonesia adalah negara Muslim. Negara Asia Tenggara ini memiliki lebih dari 87 persen penduduk yang memeluk agama Islam, dan penduduk Hindu di sana kurang dari 2 persen. Meskipun mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam, negara ini tidak memiliki agama yang tetap. Semua agama dianggap sama di Indonesia. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa klaim viral itu menyesatkan.
Jika Anda memiliki berita yang menurut Anda perlu diperiksa faktanya, silakan kirim email kepada kami di [email protected] atau WhatsApp di 6364000343.
Jadi baca: Morphed Image Shared Mengklaim Orang Pakistan Ingin Pemain Kriket Virat Kohli Daripada Pakistan
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”