JAKARTA: Penambang Indonesia Tambang yang berbeda (Antam) mengumumkan pada hari Senin bahwa produksi bijih nikel meningkat lebih dari empat kali lipat dalam tiga bulan pertama tahun 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Produksi bijih nikel Antam adalah 2,64 juta ton basah (WMT) pada kuartal pertama 629.000 WMT pada periode yang sama tahun 2020, kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.
Antams Penjualan bijih nikelPada kuartal pertama 1,6 juta ton basah, kata perusahaan.
Perusahaan tidak mengatakan mengapa produksi bijih nikel melonjak, tetapi Indonesia, salah satu produsen terbesar di dunia, telah berjanji untuk mendorong pemrosesan bijih nikel laterit untuk digunakan dalam baterai lithium untuk akhirnya menjadi hub global untuk pembuatan dan ekspor EV.
Seorang juru bicara Antam tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Jajak pendapat triwulanan Reuters pekan lalu menemukan bahwa pasokan nikel olahan akan melebihi permintaan sebesar 31.000 ton tahun ini dan 66.500 ton tahun depan.
Antam juga mengumumkan pada hari Senin bahwa produksi feronikel mencapai 6.300 ton nikel dalam feronikel (TNi) pada kuartal pertama, turun 0,2% dari tahun ke tahun.
Penjualan feronikel untuk Januari hingga Maret sebesar 5.624 TNi, turun 12% dibanding tahun sebelumnya 6.379 TNi.
Produksi bauksit Antam juga meningkat menjadi 557.354 WMT pada kuartal I dibandingkan 330.984 WMT pada tahun sebelumnya. Penjualan bauksit meningkat dari 55.277 WMT tahun lalu menjadi 384.785 WMT.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”