Oleh seorang karyawan Berita Vatikan
Penunjukan lain yang dibuat oleh Paus Fransiskus pada 3 Juli termasuk Satu uskup masing-masing di Chad dan Meksiko dan 2 uskup di Italia.
Keuskupan Agung Palembang
Dia pindah ke Indonesia Uskup Yohanes Harun Yuwono Tanjungkarang sebagai Uskup Agung Palembang di provinsi Sumatera Selatan. Pengangkatannya pada malam ulang tahunnya yang ke-57 terjadi setelah Paus menerima pengunduran diri Uskup Agung Palembang Aloysius Sudarso. Uskup Agung terpilih Yuwono lahir pada 4 Juli 1964 di Way Ray – Padang Dermin, Keuskupan Tanjungkarang. Dia menyelesaikan studi filosofis dan teologisnya tentang Santo Petrus Seminari Tinggi Antar Keuskupan Pematangsiantar, Sumatera.
Ia ditahbiskan menjadi imam pada 8 Desember 1992 untuk Keuskupan Pangkalpinang. Dia kemudian diberi tugas-tugas berikut:
– 1993-1994: Wakil Pastor di Sungaliat dan bertanggung jawab atas paroki Mentok.
– 1994-1998: Ia memperoleh gelar sarjana Islamologi dari Institut Kepausan untuk Studi Arab dan Islam – PISAI di Roma, Italia.
– 1998-2008: Instruktur di Santo Petrus Seminari Tinggi Antar Keuskupan; Dosen Islam di STFT St. John Institut Filsafat dan Teologi dan Rektor Studienkolleg di Pematangsiantar
– 2008-2009: Selama tahun cuti panjang di Filipina, ia mengikuti kursus singkat di Institut Pastoral Asia Timur di Manila, Filipina.
– 2009-2010: Rektor Santo Petrus Seminar besar antar keuskupan di Pematangsiantar dan Guru Besar Agama Islam di STFT Santo Yohanes.
– 19 Juli 2013: Pengangkatan sebagai Uskup Tanjungkarang dan konsekrasi pada 10 Oktober
– 10.10.2013: uskup yang ditahbiskan.
Keuskupan Padang
Di tempat lain di Indonesia, Paus mengangkat Fransiskus Pastor Vitus Rubianto Solichin SX., sebagai Uskup Keuskupan Padang Provinsi Sumatera Barat. Imam berusia 52 tahun dari Perkumpulan Saleh St. Fransiskus Xaverius untuk Misi di Luar Negeri (Xaverians) ini adalah dosen di Seminari Tinggi dan Rektor Fakultas Filsafat di Jakarta.
Kursi Padang kosong sejak wafatnya Uskup Martinus Dogma Situmorang, OFM Cap., pada 19 November 2019.
Pastor Solichin lahir pada tanggal 15 November 1968 di Semarang di pulau Jawa. Dia masuk Santo Petrus Kanisius Seminari kecil di Mertoyudan, Semarang, dan kemudian Serikat Saleh St. Fransiskus Xaverius untuk misi luar negeri (Xaverians). Ia melanjutkan studi filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara di Jakarta dan studi teologi di Fakultas Teologi Kepausan Wedabhakti di Yogyakarta. Pada tanggal 18 Maret 1996, ia mengucapkan kaul agamanya di Jemaat Xaverian. Setelah ditahbiskan pada tanggal 7 Juli 1997, ia mengemban tugas sebagai berikut.
– 1997-2001: Memperoleh lisensi dalam Kitab Suci di Pontifical Biblical Institute di Roma, Italia.
– 2001-2007: Guru Besar Kitab Suci di Sekolah Tinggi Filsafat dan Seminari Tinggi Driyarkara Bandung.
– 2007-2012: Gelar Teologi Biblika di Universitas Kepausan Gregorian, Roma. Sejak 2013: Guru Besar dan Wakil Ketua Bidang Akademik di Driyarkara di Jakarta; Anggota Tim Formasi Xaverian dan Dewan Provinsi Xaverian Indonesia.
– Sejak 2015: Rektor Sekolah Tinggi Filsafat Jakarta.
– Sejak 2018: Ketua Ikatan Cendekiawan Alkitab Indonesia.