Bali [Indonesia]11 Juli (ANI): Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada Senin mengunjungi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan menyampaikan belasungkawa atas pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Menlu menyebut Abe sebagai “sahabat sejati” Indonesia. Melalui Twitter, FM Indonesia menulis, “Dia akan selamanya dikenang sebagai teman sejati Indonesia. Selamat Jalan Abe-san (Selamat Tinggal Shinzo Abe). Hari ini di Kedutaan Besar Jepang, saya menyampaikan belasungkawa yang terdalam dari rakyat dan pemerintah Indonesia atas meninggalnya Mantan Perdana Menteri Abe Shinzo.”
Abe diserang pada Jumat pagi di kota Nara selama pidato kampanyenya. Tetsuya Yamagami, 41, mendekati politisi dari belakang dan melepaskan dua tembakan dari jarak sekitar 10 meter (33 kaki).
Polisi mengatakan Abe langsung sadar setelah terluka, tetapi kemudian, selama transportasi, kondisinya menjadi kritis “dengan serangan jantung dan paru-paru.” Kemudian pada hari itu, rumah sakit Universitas Kedokteran Nara menyatakan dia meninggal.
Pada hari Sabtu, kepala polisi di Prefektur Nara, Kazuo Ohashi, mengatakan potensi masalah keamanan dalam kasus pembunuhan Shinzo Abe tidak dapat disangkal. “Tidak dapat disangkal bahwa ada masalah keamanan di sana,” kata pejabat itu dalam konferensi pers.
Menurut Ohashi, pembunuhan itu adalah tindakan “barbarisme yang tidak bisa dimaafkan,” dan perlu untuk menyelidiki kasus ini “dengan cara yang paling menyeluruh.”
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sebelumnya dalam pidato langsungnya ke negara itu mengatakan “ini bukan tindakan yang dapat dimaafkan,” dan bahwa pihak berwenang akan “mengambil tindakan yang tepat untuk menangani situasi tersebut.”
Penghargaan anumerta untuk Abe datang setelah partai yang berkuasa di Jepang mencatat kemenangan besar dalam pemilihan Dewan Penasihat hari Minggu, membantu pasukan amandemen pro-konstitusional mempertahankan dua pertiga mayoritas yang diperlukan untuk mendorong merevisi Konstitusi negara itu, tujuan Abe yang belum tercapai.
Partai Demokrat Liberal Perdana Menteri Kishida mendapat 63 kursi atau lebih dari setengah dari 125 kursi yang diperebutkan. (ANI)