Ketika datang ke ekowisata berbasis satwa liar, sulit untuk menemukan tujuan yang lebih baik dari Indonesia. Dari bagian utara Sumatra hingga pedalaman Papua yang terpencil, kepulauan megadiversitas penuh dengan flora dan fauna asli yang menakjubkan—dan bagi para penikmat bir berpengalaman di luar sana, tidak ada kekurangan tujuan luar biasa yang menunggu untuk dijelajahi. Bagi siapa pun yang ingin memperpanjang daftar hidup mereka tahun depan, pastikan untuk berkunjung ke salah satu cagar alam yang menakjubkan ini.
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Terletak di provinsi Jawa Barat, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memberikan pemandangan indah bagi pengunjung tanpa harus pergi terlalu jauh dari Jakarta. Hutan pegunungan yang luas di cagar ini menjadi tuan rumah bagi makhluk-makhluk menarik seperti macan tutul Jawa, kancil Jawa, dan landak Melayu, tetapi khususnya bagi para penikmat bir, lebih dari 200 spesies berbeda dapat ditemukan di seluruh taman. Burung endemik Indonesia berlimpah mulai dari minivet Sunda hingga pengicau pedang Jawa, menjadikan Gunung Gede Pangrango tujuan yang sangat cocok bagi siapa saja yang mencoba menambah daftar hidup mereka tanpa melakukan perjalanan ke Sumatera, Kalimantan, atau salah satu pulau terpencil lainnya di Indonesia.
Taman Nasional Gunung Leuser
Surga penting bagi satwa liar asli Sumatra, Taman Nasional Gunung Leuser adalah rumah bagi beberapa orangutan, harimau, dan badak yang tersisa di pulau ini—namun ada lebih banyak kehidupan yang dapat ditemukan di sekitar sini selain mamalia. Di bagian taman Sumatera Utara, desa kecil Bukit Lawang adalah tujuan yang sangat populer untuk perjalanan beberapa hari, dengan perusahaan lokal menawarkan tur berpemandu untuk mencari kehidupan burung asli pulau itu. Birders yang berkunjung dapat berharap untuk melihat spesies umum seperti ocehan emas, ruddy kingfisher, atau argus besar selama kunjungan, sementara yang lebih beruntung dapat melihat sekilas rangkong badak atau elang-elang Wallace.
Taman Nasional Kutai
Wilayah Kalimantan yang luas di Kalimantan terkenal di seluruh dunia karena konsentrasi satwa liarnya yang tinggi, dan di bagian timur daratan, Taman Nasional Kutai menawarkan rangkaian spesies burung asli yang sangat menarik. Beberapa ratus jenis burung yang berbeda dapat ditemukan tumbuh subur di dalam hutan hujan tropis dataran rendah, dengan individu-individu yang sangat memesona termasuk pohon-pohon berkumis, trogon merah-merah, dan burung hantu elang berpalang. Selain banyaknya jenis burung penghuni hutan, taman ini juga terkenal karena banyak mamalia ikoniknya. Selama kunjungan, penjelajah akan memiliki kesempatan untuk melihat monyet daun marun endemik, orangutan Borean, dan bahkan owa Müller yang terancam punah.
Cagar Alam Tangkoko
Di bagian paling utara Sulawesi, Cagar Alam Tangkoko berfungsi sebagai tujuan ekowisata yang sangat populer berkat banyaknya spesies primata dan burung. Meskipun daya tarik utama cagar alam ini adalah kera jambul Sulawesi—monyet yang sangat terancam punah yang endemik di wilayah ini—burung juga dapat ditemukan dengan melimpah, dengan rangkong Sulawesi, lorikeet berornamen, dan endemik Indonesia lainnya menghuni area tersebut. Sebagai bonus tambahan, Tangkoko terletak hanya beberapa jam di sebelah timur ibu kota Sulawesi Utara, Manado, memungkinkan pengunjung untuk menghabiskan hari mencari satwa liar kemudian kembali pada sore hari untuk menjelajahi warisan kuliner yang kaya di kota yang luas ini.
Taman Nasional Bali Barat
Meskipun Bali terkenal dengan resor kelas atas dan pemandangan pesta yang semarak, ada satu orang yang sangat dicari yang menunggu birders di pantai paling barat pulau itu. Dikenal sebagai myna Bali, makhluk yang menarik ini dibawa ke ambang kepunahan karena hilangnya habitat dan perdagangan hewan peliharaan ilegal, dengan benteng terakhir untuk spesies yang ada dalam bentuk Taman Nasional Bali Barat. Dilengkapi dengan savana dan petak hutan bakau dan pegunungan yang luas, cagar alam ini adalah tujuan utama Bali untuk menemukan burung tersebut serta spesies Indonesia lainnya termasuk burung pelatuk berkepala merah, pemburu laba-laba kecil, dan flameback Jawa.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”