Pada hari Sabtu, 23 Juli 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan epidemi cacar monyet sebagai darurat medis global.
Direktur Jenderal siapa Tedros Adhanom Ghebreyesus, menggambarkan penyebaran cacar monyet ke lebih dari 70 negara sebagai situasi luar biasa yang memenuhi syarat sebagai darurat global.
Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, WHO telah mengumumkan keadaan darurat global untuk membunyikan alarm dan membantu mengoordinasikan respons internasional dan menyediakan dana untuk vaksin dan protokol perawatan untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.
itu WHO melaporkan bahwa cacar monyet adalah zoonosis virus (virus yang ditularkan dari hewan ke manusia). Penularan berasal dari kontak dekat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi melalui lesi, cairan tubuh, tetesan pernapasan, dan bahan yang terkontaminasi, seperti tempat tidur. Dengan tingkat kematian 3-6%, monkeypox sembuh sendiri, dengan gejala biasanya berlangsung selama 2-4 minggu. Gejalanya menyerupai cacar – penyakit yang diberantas secara global pada tahun 1980, dengan gejala klinis berupa demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Indonesia, Mohammad Syahril, mengumumkan pada hari Minggu, 24 Juli 2022, bahwa belum ada kasus monkeypox yang dikonfirmasi di Indonesia.
Syahril mengatakan, Pemerintah mewaspadai perkembangan wabah cacar monyet secara global untuk mempersiapkan respons nasional untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut ke Indonesia. Menambahkan: “Di bandara, pelabuhan laut, dan perbatasan darat – kami waspada terhadap manusia dan hewan yang dapat menyebabkan penyebaran cacar monyet.”
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”