Indonesia
Menteri Agama mengatakan dia ingin Paus Fransiskus melihat ‘keindahan keragaman’ di Indonesia
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas disambut oleh Uskup Agung Yohanes Harun Yuwono, ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Waligereja Indonesia, pada konferensi nasionalnya di Bali pada 7 Maret (Foto: situs web uskup Indonesia)
Menteri Agama Indonesia mengatakan dia berharap Paus Fransiskus dapat mengunjungi negara berpenduduk mayoritas Muslim itu untuk melihat “indahnya keragaman” dalam kehidupan umat beragama.
Yaqut Cholil Qoumas mengatakan kementeriannya sedang bekerja untuk memungkinkan kunjungan Bapa Suci.
“Saya ingin membawa Paus Fransiskus melihat langsung keindahan keberagaman di Indonesia sekaligus menyapa umat Katolik Indonesia secara langsung,” ujarnya.
Terima kasih. Anda sekarang mendaftar ke buletin harian
DAFTAR SEKARANG!
tetap terkini Jangan sampai ketinggalan berita terbaru
“Semoga dalam kondisi normal [post-pandemic]dia bisa hadir di Indonesia,” kata Quomas, anggota Nahdatul Ulama, organisasi Muslim moderat terbesar di Indonesia dengan sekitar 80 juta anggota dan dikenal karena dukungannya terhadap pluralisme.
Hal itu disampaikan menteri dalam pertemuan nasional Komisi Hubungan Antar Umat Beragama dan Kepercayaan di Bali pada 7 Maret yang membahas moderasi beragama.
Dihadiri oleh ketua komisi Uskup Agung Yohanes Harun Yuwono dari Palembangpara imam dan umat Katolik awam.
“Kami menerima dengan sangat ramah. Saya bercerita tentang indahnya toleransi di Indonesia dan dia mengaku sangat mencintai Indonesia”
Menteri bertemu dengan paus pada tahun 2019 di Vatikan di mana dia dan perwakilan Nahdatul Ulama lainnya menyatakan dukungan untuk Dokumen Persaudaraan Manusia yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Sheikh Ahmed el-Tayeb di Abu Dhabi pada tahun 2018. Dia menggambarkan pertemuan itu sebagai “pengalaman yang luar biasa. .”
“Kami menerima dengan sangat ramah. Saya bercerita tentang indahnya toleransi di Indonesia dan dia mengaku sangat mencintai Indonesia,” ujarnya.
Pernyataan Quomas menggarisbawahi undangan pemerintah Indonesia sebelumnya kepada paus.
Laurentius Amrih Jinangkung, duta besar Indonesia di Vatikan, mengatakan kepada UCA News bahwa pemerintah Indonesia secara resmi mengundang paus untuk berkunjung pada tahun 2020 dan kunjungan itu direncanakan pada September 2020.
“Namun, itu tertunda karena pandemi. Mudah-mudahan setelah pandemi berlalu, kunjungan itu bisa terwujud,” katanya pada 9 Maret.
Bulan lalu dia menanggapi keluhan oleh minoritas agama tentang pengeras suara masjid yang bising dengan mengeluarkan pedoman baru yang mengatur penggunaannya di hampir 750.000 masjid di seluruh negeri.
Quomas, adik dari ketua Nahdatul Ulama saat ini Yahya Cholil Staquf, dikenal karena kebijakannya yang mengakomodasi banyak kelompok minoritas, dengan pernyataannya yang sering bahwa ia adalah menteri untuk semua agama.
Bulan lalu dia menanggapi keluhan oleh minoritas agama tentang pengeras suara masjid yang bising dengan mengeluarkan pedoman baru yang mengatur penggunaannya di hampir 750.000 masjid di seluruh negeri.
Menteri telah membela langkah tersebut, yang ia anggap sebagai bagian dari upaya untuk “menjaga persaudaraan dan harmoni sosial,” di tengah protes keras dari kelompok-kelompok Islam garis keras.
Ia mengatakan kepada peserta rapat komisi para uskup tentang hubungan agama dan kepercayaan bahwa ada tiga masalah yang masih perlu ditangani di Indonesia: fundamentalisme, ekstremisme, dan upaya untuk meruntuhkan ideologi sekuler bangsa.
Ia berharap umat Katolik dapat terus berperan dalam memerangi masalah ini melalui moderasi beragama.
Artikel Tren
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”