JAKARTA: Indonesia dan Amerika Serikat meletakkan dasar untuk pusat pelatihan maritim strategis senilai $ 3,5 juta Batam, di Kepulauan Riau, mengumumkan Otoritas Keselamatan Maritim Indonesia.
Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Kim, secara praktis menghadiri upacara pada hari Jumat, mengatakan pusat maritim adalah bagian dari upaya berkelanjutan antara kedua negara untuk memperkuat keamanan di kawasan itu.
“Sebagai sahabat dan mitra Indonesia, Amerika Serikat tetap bertekad untuk mendukung peran vital Indonesia dalam menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan melalui perang melawan kejahatan nasional dan lintas batas,” katanya dalam sebuah pernyataan dari Bakamla, Badan Keamanan Laut Indonesia. agen.
Pusat pelatihan, terletak di titik pertemuan strategis Selat Malaka dan laut Cina Selatan, yang dioperasikan oleh Bakamla, memiliki ruang kelas, barak, dan landasan peluncuran, kata badan tersebut.
Kerja sama AS dengan negara kepulauan terbesar di dunia itu berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan, dengan Filipina Protes terhadap kehadiran ratusan kapal China di Kepulauan Spratly pada bulan Mei.
Awal bulan ini para Menteri Luar Negeri Asia Tenggara dan China sepakat selama pertemuan di Laut China Selatan untuk menahan diri dan menghindari tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan.
Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Kim, secara praktis menghadiri upacara pada hari Jumat, mengatakan pusat maritim adalah bagian dari upaya berkelanjutan antara kedua negara untuk memperkuat keamanan di kawasan itu.
“Sebagai sahabat dan mitra Indonesia, Amerika Serikat tetap bertekad untuk mendukung peran vital Indonesia dalam menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan melalui perang melawan kejahatan nasional dan lintas batas,” katanya dalam sebuah pernyataan dari Bakamla, Badan Keamanan Laut Indonesia. agen.
Pusat pelatihan, terletak di titik pertemuan strategis Selat Malaka dan laut Cina Selatan, yang dioperasikan oleh Bakamla, memiliki ruang kelas, barak, dan landasan peluncuran, kata badan tersebut.
Kerja sama AS dengan negara kepulauan terbesar di dunia itu berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan, dengan Filipina Protes terhadap kehadiran ratusan kapal China di Kepulauan Spratly pada bulan Mei.
Awal bulan ini para Menteri Luar Negeri Asia Tenggara dan China sepakat selama pertemuan di Laut China Selatan untuk menahan diri dan menghindari tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”