Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menggelar pertemuan dengan Pengurus Pusat Esports Indonesia (PBESI) pada Jumat untuk membahas persiapan SEA Games Kamboja yang berlangsung 5-17 Mei 2023.
Pertemuan di Graha Pemuda Senayan, Jakarta, itu dihadiri oleh ketua operasional PBESI Bambang Sunarwibowo dan staf PBESI serta asisten wakil atlet andalan Surono dan anggota tim penilai Del Asri.
Pertemuan tersebut menekankan upaya maksimal untuk menebus kehilangan 37 medali emas yang diproyeksikan kontingen Indonesia dibandingkan tuan rumah SEA Games sebelumnya Kamboja tidak akan menyelenggarakan beberapa acara di edisi tahun ini.
“Kami mungkin kehilangan 37 medali emas. Jadi, kita harus berusaha maksimal mencari event dan olahraga yang bisa menutupi kerugian itu,” kata Amali, menurut informasi yang dimuat di laman resmi kementerian.
Berdasarkan hasil kejuaraan internasional di Bali baru-baru ini dan konsistensi selama ini, Esports menjadi salah satu cabang olahraga yang diproyeksikan untuk mengantongi medali dan membantu menutupi potensi kehilangan medali emas, tambahnya.
“Saya sampaikan terima kasih kepada PBESI atas capaian-capaian di Bali akhir-akhir ini. Ini merupakan cabang olahraga pertama yang saya undang, dan akan disusul oleh cabang olahraga lainnya, seperti yang direkomendasikan oleh tim peninjau guna mencari potensi untuk menutup (medali) emas yang kemungkinan akan hilang,” ujarnya.
Dalam rapat Jumat itu, ia juga menginstruksikan Surono untuk segera menyiapkan dan memenuhi kebutuhan cabang olahraga, termasuk PBESI.
Sementara itu, Sunarwibowo menyatakan siap memegang amanah yang telah diberikan kepada PBESI. Dia menegaskan, target SEA Games Kamboja sudah ditingkatkan.
PBESI menargetkan bisa mengantongi 5 medali emas dari 10 event di SEA Games Kamboja, jelasnya.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”