Daftar sekarang untuk akses GRATIS tanpa batas ke Reuters.com
JAKARTA, 29 Maret (Reuters) – Pembuat pulp dan kertas Asia Pacific Resources International Ltd (APRIL Group) pada Selasa memulai pembangunan fasilitas produksi kertas karton senilai Rp33,4 triliun ($2,33 miliar) di pulau Sumatra, Indonesia, kata perusahaan itu.
Pabrik tersebut akan menjadi bagian dari operasi APRIL di provinsi Riau dan memiliki kapasitas untuk memproduksi 1,2 juta ton papan kotak lipat setiap tahun yang sepenuhnya dapat didaur ulang dan terurai secara hayati.
Investasi tersebut ditujukan untuk memenuhi permintaan domestik dan internasional untuk produk kemasan ramah lingkungan, di tengah fokus global pada pengurangan penggunaan kemasan plastik berbasis bahan bakar fosil, kata perusahaan.
APRIL, salah satu perusahaan pulp dan kertas terbesar di Asia, termasuk di antara beberapa perusahaan perkebunan yang dikritik karena pembukaan lahan yang merajalela, yang sering disalahkan atas kebakaran hutan tahunan di Indonesia.
APRIL menyangkal keterlibatannya dalam pembukaan lahan ilegal dan kebakaran hutan dan mengatakan kebijakan keberlanjutannya mencakup tidak ada deforestasi.
Pembangunan fasilitas baru akan selesai pada kuartal ketiga tahun 2023 dan juga akan dapat memproduksi 1,06 juta ton pulp kraft dan 600.000 ton pulp mekanis chemi-thermo yang diputihkan, yang merupakan bahan baku yang digunakan untuk membuat kertas, menurut pernyataan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia.
Pasokan tambahan untuk kapasitas produksi baru akan datang seluruhnya dari rantai pasokan perusahaan yang ada, kata APRIL, perusahaan milik pengusaha Indonesia Sukanto Tanoto, seraya menambahkan bahwa pihaknya berencana untuk terus meningkatkan produktivitas perkebunan seratnya.
($1 = 14.363.000 rupiah)
Pelaporan oleh Fransiska Nagoy dan Bernadette Christina; Ditulis oleh Gayatri Suroyo; Diedit oleh Kanupriya Kapoor
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”