East Ventures meluncurkan inisiatif keempat Indonesia PASTI BISA, yaitu Maju Terus Pantang Mundur (Maju terus pantang mundur) atau MTPM IDPB.
Ini adalah proyek kolaborasi yang dipimpin oleh East Ventures sebagai tanggapan atas maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan saat ini, terutama di ekosistem teknologi. MTPM IDPB merupakan kelanjutan dari IDPB, sebuah gerakan kolaboratif yang dipelopori oleh East Ventures sejak tahun 2020 untuk mendukung masyarakat di masa krisis di Indonesia. Ini juga telah mendukung lebih dari 250 perusahaan teknologi di seluruh Asia Tenggara.
Indonesia PASTI BISA Maju Terus Pantang Mundur memberikan kesempatan bagi calon wirausahawan untuk mengembangkan ide bisnisnya dan mengambil langkah awal dalam menciptakan startup. Melalui program yang dirancang, talenta yang terkena dampak dapat mewujudkan ide bisnis mereka, menerima pembinaan langsung dari para pakar ekosistem digital di berbagai bidang, terhubung dengan investor, dan menerima total pendanaan sekitar Rp 7,5 miliar dalam bentuk nota konversi terbuka untuk 30 tim, dengan dukungan dari mitra seperti IDN Media, Tech in Asia, Katadata.
Periode pendaftaran terbuka hingga 30 November 2022 dan pengumuman tim terpilih pada 1 Desember 2022. East Ventures akan mengumumkan hingga 120 tim terpilih. Pembinaan dan hackathon berlangsung dari 2 hingga 12 Desember 2022. Tim terpilih akan memulai 10 hari pembinaan dan satu hari hackathon bersama East Ventures dan para pakar.
Hari demo akan diadakan dari 13 hingga 14 Desember 2022 ketika tim akan mempresentasikan MVP mereka di depan juri. 30 tim pemenang selanjutnya akan diumumkan pada 14 Desember 2022. Pengumuman akan dilakukan melalui MTPM IDPB dan situs resmi East Ventures serta saluran media sosial.
“Ribuan talenta dalam ekosistem teknologi di-PHK. Kami percaya bahwa talenta yang terkena dampak memiliki potensi besar, namun mereka berada pada waktu dan kondisi yang tidak menguntungkan. Agar mereka tetap mengeluarkan potensinya, East Ventures ingin menciptakan platform untuk mendukung individu yang terkena dampak melalui Indonesia PASTI BISA Maju Terus Pantang Mundur,” kata Willson Cuaca, salah satu pendiri dan mitra pengelola di East Ventures.
Cuaca menambahkan, “Kami percaya akan pentingnya kolaborasi di antara semua pemain dalam ekosistem untuk melewati masa-masa sulit, seperti yang selalu kami lakukan.”
“Indonesia PASTI BISA Maju Terus Pantang Mundur berfungsi sebagai wadah untuk menghubungkan bakat-bakat cemerlang dan calon wirausahawan dalam mendapatkan bimbingan yang tepat sehingga mereka dapat mewujudkan impian wirausaha mereka. Kami mendorong semua talenta yang terkena dampak untuk mendaftar ke program pelatihan dan hackathon ini,” ujar Avina Sugiarto, partner di East Ventures.
“Kami berharap dapat bermitra dengan organisasi mana pun untuk mendukung inisiatif ini. Kami berharap dapat melihat banyak talenta hebat dan ide potensial untuk menyelesaikan pain point di Indonesia. Kami berharap dapat bergerak bersama dalam menghidupkan dan mengembangkan ekosistem digital dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai masa depan yang inklusif dan berkelanjutan,” tambah Sugiarto.
Pada bulan September, East Ventures juga cukup aktif di platform lain. Itu berinvestasi dalam platform baru, Playground, yang didedikasikan untuk game Web3 dan penemuan NFT. Putaran pendanaan awal telah diselesaikan dan dipimpin bersama oleh East Ventures dan Mirana Ventures, dengan partisipasi dari institusi dan malaikat terkenal lainnya seperti Arc Capital (dana kripto swasta global, berafiliasi dengan Pintu), James Z (pendiri Jambo) , Adam Levinson, Murali Abburi (Graticule Asset Management, hedge fund global terkemuka), dan Benjamin Zhu (Azure Tide, firma spesialis aset digital), serta eksekutif senior dari perusahaan teknologi blockchain terkemuka.
Artikel terkait:
East Ventures berinvestasi dalam game Web3 dan perusahaan NFT Playground
East Ventures mempromosikan Avina Sugiarto menjadi mitra
East Ventures bergabung sebagai sponsor untuk Indonesia Open yang diadakan oleh Asosiasi Bulu Tangkis
East Ventures mengumpulkan US$550 juta untuk fokus pada startup Asia Tenggara
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”