JAKARTA, 29 Sep (Reuters) – Parlemen Indonesia pada Kamis menyetujui anggaran Presiden Joko Widodo sebesar Rp 3.061,2 triliun ($200,73 miliar) untuk tahun depan, dengan defisit fiskal sebesar 2,84% dari produk domestik bruto, kata wakil ketua DPR Rachmat Gobel.
Anggaran 2023 bertujuan untuk mengkonsolidasikan posisi fiskal setelah defisit dibiarkan melampaui batas 3% yang diamanatkan secara hukum dalam tiga tahun terakhir untuk tanggap darurat pandemi.
Target pertumbuhan ekonomi dan inflasi Indonesia tahun depan ditetapkan masing-masing sebesar 5,3% dan 3,6%. Total penerimaan yang disetujui sebesar Rp 2.463 triliun, sedikit lebih tinggi dari usulan presiden bulan lalu sebesar Rp 2.443,6 triliun.
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara telah mencatat surplus perdagangan setiap bulan sejak Mei 2020, didukung oleh ekspor komoditas yang kuat dan pemerintah memperkirakan untuk mengakhiri tahun ini dengan pertumbuhan sekitar 5%.
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz mengatakan bahwa target pengeluaran dan pendapatan “realistis”, tetapi inflasi bisa lebih tinggi dari 4% karena gangguan yang sedang berlangsung dalam rantai pasokan global.
($1 = 15.250.0000 rupiah)
Daftar sekarang untuk akses GRATIS tanpa batas ke Reuters.com
Pelaporan oleh Stefanno Sulaiman; Diedit oleh Kanupriya Kapoor, Ed Davies
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”