TEMPO.CO, jakarta – Bank Indonesia (BI) Selasa melaporkan cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari mencapai US$141,3 miliar, turun dibandingkan akhir Desember tahun lalu US$144,9 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Erwin Haryono dalam keterangannya, Selasa, mengatakan penurunan pada Januari terutama karena pemerintah melunasi utang luar negeri dan mengurangi penempatan devisa (valas) perbankan.
“Penurunan penempatan valas di bank sentral merupakan bagian dari antisipasi kebutuhan likuiditas valas seiring dengan membaiknya aktivitas ekonomi,” katanya pada 8 Februari. Antaranews dilaporkan.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,6 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa dapat mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Untuk kegiatan di masa depan, Otoritas Moneter memandang forex Cadangan devisa yang memadai didukung oleh prospek stabilitas ekonomi yang terjaga sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Membaca: Bank Indonesia Mengumumkan Cadangan Devisa US$145,9 miliar pada November
ANTARA