Lester Prosper yang frustrasi memiliki cukup banyak penggemar Indonesia yang menyerukan kepalanya setelah Timnas menderita kekalahan 51-76 dari Gilas Pilipinas di kualifikasi Piala Asia FIBA 2021 pada Jumat malam.
Ini terjadi setelah kantor berita Mainbasket memposting di Instagram komentar dari pelatih kepala Indonesia Rajko Toroman tentang masa depan tim di FIBA Asia Cup pada Agustus tahun ini.
“Kami memiliki Lester dan seorang pemain yang terus berlatih di Jakarta sambil menunggu umpannya selesai.“kata Toroman mengacu pada Marques Bolden.
“Sebelum FIBA Asia, kami akan memutuskan siapa yang akan kami lawan.”
Komentar datang dari menunggu Bolden untuk sepenuhnya menghapus Prosper dari tim.
Pemain naturalisasi Indonesia berusia 32 tahun yang bermain sebagai importir Dyip Kolombia itu mau tak mau menanggapi komentar tersebut.
“Salahkan aku. Saya pikir ganda ganda saya tidak cukup. Saya hanya melakukan pekerjaan saya“Kata Makmur, yang mencetak 22 poin, delapan rebound, dan empat blok melawan Gilas.
“Pada titik tertentu sistem dan staf pelatih mungkin harus diputuskan” [sic] juga.”
Toroman hanya punya waktu tiga hari penuh untuk berlatih bersama Timnas sebelum pergi ke kandung Clark seperti Arki Wisnu, Agassi Yeshe Goantara, Vincent Rivaldi Kosasih, Govinda Julian Saputra, Andakara Prastawa Dhyaksa, Hardianus Lakudu, Juan Laurent Kokodiputra dan Kevin Sitorus baru bisa bergabung setelah final Liga Bola Basket Indonesia.
Brandon Jawato juga tidak tersedia untuk jendela karena ia pulih dari operasi.
Prosper kemudian bertanya.
“Permainan apa yang dimenangkan sebelum saya datang ke sini?
“Ayo teman-teman, jangan hormati aku! Orang basket sejati melihat masalah sebenarnya.” lanjut Big Man 6-kaki-9, yang rata-rata 22,0 poin dan 11,0 papan dalam tiga pertandingan kualifikasi.
Sejahtera sebenarnya ada benarnya.
Pada SEA Games ke-30, Thailand mengalahkan Indonesia 98-76. Kali berikutnya mereka saling berhadapan di jendela Manama, Indonesia dengan mudah mengalahkan Thailand, 90-76.
Namun, Prosper sedang mempersiapkan momen ketika Bolden akan menggantikannya. Kalau begitu, dia tetap bersyukur bisa bermain untuk Indonesia.
“Tapi seperti yang saya katakan, ketika saya selesai di sini, terima kasih untuk mereka yang mendukung saya.
“Saya sudah mencoba dan hanya itu yang bisa saya lakukan. Ini adalah olahraga tim,” pungkasnya.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”