Markis Kido, salah satu pebulu tangkis paling berprestasi dalam sejarah Indonesia, meninggal dunia tadi malam. Dia berusia 37 tahun.
Markis dikabarkan meninggal karena serangan jantung saat bermain bulu tangkis dengan teman-temannya, termasuk legenda ganda Candra Wijaya, di sebuah pusat olahraga di Tangerang. Menurut Candra, mereka sedang bermain santai dan ingin berganti sisi ketika Markis tiba-tiba jatuh tertelungkup ke lantai sekitar pukul 18:30.
Candra mengatakan Markis pingsan dan mengalami kesulitan bernapas pada saat itu, menambahkan bahwa dia dan orang lain yang hadir segera memberinya pertolongan pertama sebelum membawanya ke rumah sakit. Markis dinyatakan meninggal sebelum menerima perawatan.
Kementerian Pemuda dan Olahraga menyatakan ingin agar Markis dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan atas prestasi atletiknya.
Markis mencapai puncak karirnya saat dipasangkan dengan Hendra Setiawan. Bersama-sama mereka memenangkan medali emas di SEA Games, Asian Games dan Olimpiade di Beijing pada tahun 2008. Pada bulan September 2008, Markis dianugerahi medali presiden oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Dia juga telah menerima penghargaan di kejuaraan lain termasuk Piala Dunia Bulu Tangkis 2006, Kejuaraan Dunia BWF, Grand Prix BWF dan beberapa Superseries BWF.
Baca berita terbaru tentang Kelapa Jakarta
Berlangganan sesuatu Podcast kelapa untuk berita dan budaya pop trending teratas dari Asia Tenggara dan Hong Kong setiap hari Jumat!
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”