Dia mengatakan bus jatuh ke jurang sedalam 20 meter setelah pengemudi kehilangan kendali atas kendaraan di daerah dengan beberapa penurunan tajam di Kabupaten Sumedang. Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan itu, tetapi korban selamat mengatakan kepada pihak berwenang bahwa rem kendaraan tampaknya tidak berfungsi dengan baik, kata Robbyanto. Kepala SAR Bandung Deden Ridwansah mengatakan 26 jenazah dan 35 luka-luka dilarikan ke rumah sakit dan klinik kesehatan terdekat. Dia mengatakan tim penyelamat masih mencari orang lain yang terperangkap di bus yang terbalik.
Tiga belas orang yang terluka dirawat karena cedera serius, kata Ridwansah. Sopir itu termasuk di antara mereka yang tewas. Video televisi menunjukkan polisi dan penyelamat dari Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional mengevakuasi korban yang terluka dan membawa korban tewas ke ambulans. Kerabat yang berduka menunggu di Rumah Sakit Umum Sumedang untuk mendapatkan informasi tentang orang yang mereka cintai.
Kecelakaan di jalan raya sering terjadi di Indonesia karena standar keselamatan dan infrastruktur yang buruk. Pada Desember 2019, 35 orang tewas ketika sebuah bus penumpang menabrak jurang sedalam 80 meter dan menabrak sungai yang mengalir deras di pulau Sumatera. Pada awal 2018, 27 orang tewas setelah bus wisata yang terisi penuh jatuh dari bukit di kawasan perbukitan Jawa Barat.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”