Delapan orang tewas dan ribuan dievakuasi setelah gempa berkekuatan 6,2 skala Richter melanda Sulawesi barat Indonesia pada Jumat pagi, menurut manajemen perlindungan sipil nasional.
Sedikitnya 637 orang terluka dalam gempa tersebut, yang merusak sebuah hotel, kantor gubernur, beberapa rumah dan fasilitas kesehatan setempat, kata badan yang dikenal sebagai BNPB itu dalam sebuah pernyataan. Sekitar 15.000 orang direlokasi ke 10 lokasi. Hal itu juga menyebabkan listrik padam, jaringan seluler terganggu dan akses jalan raya terputus.
18.000 pulau di negara Asia itu terletak di sepanjang zona “Cincin Api” di Pasifik, dengan gunung berapi aktif dan patahan tektonik yang membuatnya rentan terhadap gempa bumi. Gempa mengguncang Sulawesi Barat pada pukul 1:28 pagi waktu Jakarta pada hari Jumat. Pusat gempa berada 6 kilometer timur laut Laut Majene pada kedalaman 10 kilometer. Itu tidak menyebabkan tsunami.
“Warga masih disarankan untuk menjauh dari bangunan dan pantai,” kata Dwikorita Karnawati, direktur badan meteorologi, klimatologi dan geofisika Indonesia, dalam sebuah penjelasan.
Perusahaan energi milik negara Indonesia, PT Pertamina Persero, tidak melaporkan kerusakan yang signifikan kepada distributor bahan bakar di Majene dan fasilitas di sekitarnya.
Perusahaan energi milik negara PT Perusahaan Listrik Negara mengatakan telah mengerahkan 123 pekerja untuk memulihkan listrik, kata sebuah pernyataan. Hingga 872 gardu induk terpengaruh oleh gempa, setengahnya telah dinormalisasi.
Perusahaan pengatur lalu lintas udara negara AirNav Indonesia mengirimkan personel pengganti dan peralatan komunikasi untuk memperkuat pilot saat gempa merusak gedung pengawas lalu lintas udara di Bandara Tampa Padang di Mamuju. Layanan navigasi akan dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk sementara waktu, kata juru bicara Yohanes Harry Douglas Sirait dalam sebuah pernyataan.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”