Sedikitnya 77 orang tewas dan lebih dari 826 luka-luka setelah gempa berkekuatan 6,2 skala Richter melanda pulau Sulawesi di Indonesia pada fajar Jumat itu. Ini muncul dari neraca terbaru yang diterbitkan oleh otoritas, Minggu ini.
Jumlah tersebut dikonfirmasi juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati saat jumpa pers yang digelar Minggu ini dan dihimpun portal berita Detik News.
Pemerintah Indonesia juga telah melaporkan bahwa lebih dari 37.000 orang harus dievakuasi karena takut akan kemungkinan tsunami karena lebih dari 300 rumah hancur atau rusak, menurut rantai CAN.
Sejauh ini, tim penyelamat telah berhasil menemukan 47 jenazah di Mamuju, sebuah kota di Provinsi Sulawesi Barat. Sisa sembilan orang lainnya ditemukan di selatan pulau.
“Kami tidak tahu berapa banyak yang hilang,” keluh juru bicara Badan Perlindungan Sipil Mamuju. “Masih banyak orang di bawah reruntuhan,” dia memperingatkan.
Gempa susulan 5 derajat baru pada skala Ritcher mengguncang daerah itu Sabtu ini, tetapi tidak ada kerusakan baru yang dilaporkan dan pihak berwenang memperkirakan lebih banyak. Makanya mereka meminta warga untuk “tenang”.
Di beberapa bagian Majene seperti Mamuju, dua daerah yang terkena dampak paling parah, listrik telah pulih dan jalan utama untuk kendaraan telah direhabilitasi. Namun, risiko longsor tetap ada.
Presiden Indonesia, Joko Widodo, telah menyampaikan belasungkawa atas “hilangnya nyawa”. “Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa yang sebesar-besarnya,” katanya, menurut kantor berita Antara.
Presiden telah menghubungi pihak berwenang setempat dan mendesak berbagai instansi pemerintah untuk “segera menanggapi keadaan darurat” meski meminta penduduk untuk “tenang”. “Ikuti instruksi pihak berwenang,” katanya.
Gempa, pusat gempa yang berjarak 6 kilometer dari kota Majene, memiliki hiposentrum sekitar 10 kilometer dari permukaan dan memicu semua alarm di pulau itu, di mana ratusan penduduk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dengan sepeda motor. .
Pihak berwenang mengatakan sebuah rumah sakit di Mamuju rusak parah. “Ada pasien dan dokter yang terkubur di dalam reruntuhan dan kami berusaha menjangkau mereka,” kata badan tersebut.
Gempa juga memicu tanah longsor di setidaknya tiga lokasi antara Majene dan Mamuju, yang telah memblokir jalan, menurut pemerintah, yang telah menyarankan warga untuk menjauh dari bangunan dan pantai.
Menghadapi situasi ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa yang secara panjang lebar menyatakan “berhubungan dekat” dengan pemerintah Indonesia, telah menyatakan kesiapannya untuk “mendukung” tanggap darurat. Palang Merah Indonesia dan LSM juga mengaktifkan berbagai rencana aksi.
Palang Merah mengerahkan tim berat pada Sabtu ini untuk membersihkan puing-puing dan mendistribusikan 3.400 jatah makanan sebagai bagian dari kegiatan ini.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”