Presiden Indonesia Joko Widodo telah menandatangani peraturan darurat untuk menggantikan undang-undang penciptaan lapangan kerja yang kontroversial, kata Menteri Utama Perekonomian pada hari Jumat, undang-undang yang telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi cacat pada tahun 2021.
Airlangga Hartarto mengatakan langkah itu untuk memastikan kepastian hukum dan mencapai target investasi pemerintah di tengah ketegangan geopolitik global.
Mahkamah Konstitusi tahun lalu memutuskan bahwa pengesahan Undang-Undang Penciptaan Lapangan Kerja yang dibanggakan presiden cacat karena konsultasi publik yang tidak memadai, dan memerintahkan anggota parlemen untuk memulai kembali proses tersebut dalam waktu dua tahun. Jika tidak, undang-undang tersebut akan dianggap inkonstitusional.
Baca selengkapnya: ‘Blossom tewas sejak awal…’: Protes Iran baru setelah peringatan pengunjuk rasa
Disahkan pada tahun 2020, apa yang disebut undang-undang “omnibus” Indonesia merevisi lebih dari 70 undang-undang lainnya dan dipuji oleh investor asing karena merampingkan aturan bisnis di ekonomi terbesar di Asia Tenggara, yang terkenal dengan birokrasinya yang memberatkan.
Tapi itu juga memicu protes nasional dari pekerja, pelajar dan kelompok hijau, yang mengatakan itu mengikis perlindungan tenaga kerja dan lingkungan.
Mencatat putusan pengadilan tersebut, Airlangga mengatakan, “Secara konstitusional, aturan darurat itu akan menggantikan UU Cipta Kerja”.
Menteri Utama Keamanan Mahfud MD mengatakan pemerintah memilih aturan darurat karena prosedur rutin untuk mematuhi putusan pengadilan akan memakan waktu terlalu lama. Pemerintah perlu memutuskan “langkah-langkah strategis” untuk mengantisipasi dampak penurunan ekonomi global dan potensi krisis pangan tahun depan, katanya.
Anggota parlemen mengatakan kepada Reuters awal tahun ini bahwa mereka telah merencanakan untuk mengulang pembahasan undang-undang untuk mematuhi keputusan pengadilan.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”