Bali (ANTARA) – Timnas Indonesia Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB) mengantongi gelar juara di IESF Bali 14th World Esports Championship 2022 usai mengalahkan Filipina, Minggu.
Dalam kompetisi yang digelar di Nusa Dua, Bali itu, tim Indonesia mengalahkan Filipina dengan skor 3-0 dalam pertandingan best-of-five yang juga bisa dimenangkan oleh pemain yang memenangkan tiga game pertama.
Timnas Indonesia yang beranggotakan Rachmad “Mimpi” Wahyudi, Darrel Jovanco “Tazz” Wijaya, Jabran Bagus “Branz” Wiloko, Rizqi “Saykots” Damank, dan Dalvin “Hijumee” Ramadhan, memperoleh satu game point untuk mengamankan posisi pertama di Grand Final.
Gim pertama berlangsung sengit, hingga menit ke-12 menjadi momentum bagi Indonesia untuk unggul mengamankan tuan rumah. Tim Merah Putih semakin menegaskan dominasinya di menit ke-16 saat mengamankan tuan rumah.
Gim kedua menjadi momen penentu bagi Indonesia untuk merebut gelar. Filipina bermain agresif dengan menyerang tim Indonesia di awal pertandingan.
Pada menit ke-23, ketika Dreams mengintensifkan pembunuhan besar-besaran, itu adalah momen bagi Indonesia untuk kembali ke situasi semula. Indonesia kemudian berhasil mengalahkan empat pemain Filipina dan akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 3-0.
“Terima kasih telah mendukung kami, sehingga kami bisa menang seperti ini. Mari kita doakan saja agar esports Indonesia ke depannya terus berkembang, tidak hanya Mobile Legends tapi semuanya,” ujar Branz.
“Momen grand final ini pertama kali kami bermain di panggung besar, apalagi mewakili Indonesia, tidak bisa dilupakan,” imbuhnya.
Dengan kemenangan timnas MLBB, Indonesia meraih tiga emas di kejuaraan esports dunia, dua emas lainnya dari DOTA 2 dan eFootball, serta satu perunggu dari CS:GO putri.
Berita Terkait: Indonesia masuk grand final World Esports Championships ke-14
Berita Terkait: Indonesia Esports Summit menampilkan produk ekonomi kreatif
Berita Terkait: Semoga kemenangan IESF DOTA 2 akan mendorong regenerasi pemain: atlet
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”