Kepulauan Indonesia, dengan lokasinya yang strategis yang terletak di dekat Selat Malaka dari Laut Cina Selatan, memiliki peran penting dalam membentuk kontur keamanan maritim di Indo Pasifik.
Pada hari Rabu pukul 11.00 Perdana Menteri Narendra Modi akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Indonesia Joko Widodo dan kerja sama maritim juga akan menjadi agenda pembicaraan antara kedua pemimpin.
India dan Indonesia adalah dua kekuatan maritim besar dan penting di kawasan Indo-Pasifik. Kawasan Indo-Pasifik adalah rumah bagi jalur komunikasi laut (SLOC) paling vital. Dan bersama-sama kedua negara menguasai sembilan dari sepuluh pelabuhan tersibuk di dunia, menurut informasi yang tersedia di domain publik, sekitar 60 persen perdagangan maritim dunia melewati wilayah tersebut. Kemitraan strategis India-india yang kuat khususnya di ranah maritim dapat berperan besar dalam stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
Jadi Baca| IAF terisi penuh – Memperkenalkan kumpulan 12 EV Nexon
Pentingnya Indonesia di kawasan
Sebagai anggota ASEAN yang berpengaruh, Indonesia harus memainkan peran utama dalam memastikan Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi kawasan, dan lebih khusus lagi, ASEAN. “Induksi tiga kapal selam Type 209 baru-baru ini dari Korea Selatan (dua dibangun di Korea Selatan dan satu di Indonesia) jelas tidak cukup karena juga mengalami kehilangan tragis salah satu kapal selamnya yang lebih tua. Kemampuan bawah permukaan yang kuat merupakan bagian integral bagi Indonesia untuk melawan kehadiran maritim musuh di perairannya,” jelas Komodor Anil Jai Singh, veteran Angkatan Laut India kepada Financial Express Online.
“Dipahami bahwa Indonesia memiliki program ekspansi angkatan laut yang ambisius, sebuah langkah yang sudah lama tertunda. Dibutuhkan pendekatan yang terfokus dan komitmen politik untuk mencapai hal ini dalam kerangka waktu yang masuk akal,” tambahnya.
Namun, Indonesia tidak pernah memanfaatkan geografi maritim strategisnya dengan kekuatan maritim yang memadai untuk mempengaruhi hasil meskipun merupakan salah satu negara terbesar, secara geografis dan ekonomi di kawasan ini.
Komodor Anil Jai Singh, Wakil Presiden dan Kepala Yayasan Maritim India cabang Delhi mengatakan, “Ketika Presiden Joko Widodo berkuasa, dia memperkenalkan konsep Poros Maritim Dunia yang tampaknya menunjukkan bahwa Indonesia siap untuk mewujudkan potensi maritimnya tetapi di tahun-tahun mendatang sejak itu tidak dapat melakukannya.”
“Beberapa tahun yang lalu, penemuan pesawat layang bawah laut China di Laut Natuna di perairan Indonesia menggarisbawahi potensi tantangan keamanan yang ditimbulkan oleh China yang ingin mendominasi Laut China Selatan dan memperluas jejaknya ke arah barat menuju Samudra Hindia,” ujarnya. negara bagian.
India & Indonesia
Awal tahun ini pada bulan April selama 7th Putaran Konsultasi Kantor Luar Negeri India-Indonesia (FOC) telah menekankan perlunya kerja sama maritim yang lebih besar di Indo-Pasifik.
Pada pertemuan yang diketuai bersama dari pihak India oleh Saurabh Kumar, Sekretaris (Timur), Kementerian Luar Negeri, dan Abdul Kadir Jailani, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Kedua negara selama pertemuan tersebut menekankan perlunya kerja sama maritim yang lebih besar di Indo-Pasifik dan menyatakan komitmen berkelanjutan mereka untuk memperkuat Kemitraan Strategis Komprehensif India-Indonesia.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”