Pemimpin Indonesia mengatakan kepada surat kabar bahwa dia khawatir ketegangan internasional dapat membayangi KTT ekonomi.
Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan tidak akan menghadiri KTT para pemimpin G20 mendatang di Bali, timpalannya dari Indonesia Joko Widodo mengatakan kepada media.
Widodo, tuan rumah KTT, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Financial Times bahwa ia memiliki “kesan kuat” bahwa pemimpin Rusia akan melewatkan acara tersebut.
Dalam wawancara yang diterbitkan pada hari Senin, Widodo mengatakan Rusia disambut baik di KTT dan menyatakan keprihatinan bahwa pertemuan itu dapat dibayangi oleh peningkatan ketegangan internasional yang “sangat mengkhawatirkan”.
“G20 tidak dimaksudkan untuk menjadi forum politik. Ini dimaksudkan untuk ekonomi dan pembangunan,” katanya kepada surat kabar itu.
Komentar Widodo datang setelah Putin bulan lalu mengatakan dia akan “memikirkan” menghadiri KTT, tetapi Rusia “pasti” akan diwakili di tingkat tinggi.
KTT G20 akan menjadi pertemuan pertama para pemimpin ekonomi terbesar dunia sejak invasi Rusia ke Ukraina dan diperkirakan akan didominasi oleh dampak perang.
Indonesia telah menolak seruan negara-negara Barat dan Ukraina untuk mengecualikan Rusia dari KTT, memohon untuk menjaga netralitas dan menekankan potensi kerja sama di bidang ketahanan pangan dan energi.
Di Majelis Umum PBB bulan lalu, 16 anggota G20 memberikan suara mendukung resolusi yang mengutuk upaya pencaplokan empat wilayah Ukraina timur oleh Moskow. Anggota G20 lainnya China, India dan Afrika Selatan abstain, sedangkan Uni Eropa tidak terwakili di badan PBB.
Widodo juga mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang mengatakan dia tidak akan hadir jika Putin ada di sana.
Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping termasuk di antara para pemimpin dunia yang diperkirakan akan melakukan perjalanan ke KTT.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”