JAKARTA: Tim penyelamat terus mencari 15 nelayan yang hilang setelah kapal mereka tenggelam di Laut Arafura, kata seorang pejabat Indonesia, Selasa.
Kapal, KM Setia Makmur 06, dihantam ombak besar saat cuaca buruk saat berlayar di laut pada hari Sabtu, kata Darmawan Widi, juru bicara kantor pencarian dan penyelamatan di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Indonesia.
Operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan setelah kantor menerima informasi tentang insiden tersebut, dan beberapa kapal nelayan lain di dekat lokasi diminta untuk membantu operasi tersebut, kata pejabat tersebut. “Sepuluh orang telah diselamatkan dengan selamat, tetapi 15 lainnya masih hilang,” katanya kepada Xinhua, dengan mengatakan kapal itu membawa 25 orang.
Pencarian para korban juga dilakukan melalui udara dan pesawat angkatan udara Indonesia terlibat, menurut pejabat itu. “Hari ini, kapal perang angkatan laut juga akan dikerahkan ke tempat kejadian,” katanya.
Kapal nelayan itu berangkat dari pelabuhan di Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, pada 24 Juni, tambahnya.
JAKARTA: Tim penyelamat terus mencari 15 nelayan yang hilang setelah kapal mereka tenggelam di Laut Arafura, kata seorang pejabat Indonesia, Selasa. Kapal, KM Setia Makmur 06, dihantam ombak besar saat cuaca buruk saat berlayar di laut pada hari Sabtu, kata Darmawan Widi, juru bicara kantor pencarian dan penyelamatan di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Indonesia. Operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan setelah kantor menerima informasi tentang insiden tersebut, dan beberapa kapal nelayan lain di dekat lokasi diminta untuk membantu operasi tersebut, kata pejabat tersebut. “Sepuluh orang telah diselamatkan dengan selamat, tetapi 15 lainnya masih hilang,” katanya kepada Xinhua, dengan mengatakan kapal itu membawa 25 orang. Pencarian para korban juga dilakukan melalui udara dan pesawat angkatan udara Indonesia terlibat, menurut pejabat itu. “Hari ini, kapal perang angkatan laut juga akan dikerahkan ke tempat kejadian,” katanya. Kapal nelayan itu berangkat dari pelabuhan di Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, pada 24 Juni, tambahnya.
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”