Pembuat baja Korea Selatan menandatangani MOU dengan pemerintah Indonesia dan pembuat baja milik negara Krakatau Steel pada hari Kamis di Lotte Hotel di Seoul. Upacara tersebut dihadiri oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, CEO Karakatau Steel Silmy Karim, dan Wakil Ketua Posco Kim Hak-dong.
Posco dan Krakatau Steel telah sepakat untuk menghabiskan 3,5 miliar dolar AS (sekitar 4,5 triliun won) untuk proyek tersebut selama lima tahun ke depan untuk menambah tanur sembur dengan kapasitas tahunan 3 juta ton dan pabrik penggilingan dingin.
Keputusan Posco untuk memperluas kapasitas produksi di Indonesia mencerminkan permintaan yang melonjak di negara ini sebagai pusat produksi kendaraan listrik yang baru muncul untuk pembuat mobil global.
Kedua perusahaan akan melakukan investasi melalui perusahaan patungan Krakatau Posco. Selain blast furnace dan cold rolling mill, Krakatau Steel akan membuat hot rolling mill di Indonesia melalui investasi natura dari Krakatau Posco. Terletak di Cilegon, 100 kilometer barat laut dari Jakarta, Krakatau Posco telah mengoperasikan tanur sembur 3 juta ton dan pabrik pelat baja. Investasi terbaru akan memungkinkan kedua mitra untuk menggandakan produksi baja tahunan mereka dan mengamankan fasilitas pelat baja untuk pembuatan mobil.
Berdasarkan pengalamannya dalam pengembangan Songdo International City, Posco akan berpartisipasi dalam proyek pembangunan saluran air di Indonesia. Pemerintah Indonesia berjanji untuk mendukung administrasi untuk mengizinkan proyek baja dan konstruksi bersama dengan insentif keuangan termasuk keringanan pajak.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah kami, Posco akan membangun blast furnace kedua di pabrik baja terintegrasi di luar negeri di bawah naungan pemerintah Indonesia dan Krakatau Steel,” kata Vice Chairman Posco.
Chang-deok Kim [email protected]
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”