Oleh Stefanno Sulaiman
JAKARTA (Reuters) – Anggota parlemen Indonesia pada hari Jumat menyetujui rencana pemerintah untuk menambah modal Garuda Indonesia sebesar Rp 7,5 triliun ($ 522,43 juta) tahun ini, setelah maskapai mencapai penyelesaian utang dengan kreditur, kata seorang pejabat pemerintah.
Persetujuan itu diputuskan oleh sekelompok anggota parlemen yang ditugaskan untuk membahas strategi pemerintah untuk menyelamatkan maskapai yang sarat utang, kata Arya Sinulingga, seorang bantuan kepada menteri BUMN.
Pemungutan suara yang lebih luas biasanya diperlukan untuk menyelesaikan keputusan.
Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra berterima kasih kepada anggota parlemen atas keputusan tersebut, menggambarkannya sebagai bagian penting dari restrukturisasi Garuda.
Pengangkut bendera telah mencoba untuk menegosiasikan kembali utangnya dengan kreditur di bawah proses yang dipimpin pengadilan sejak akhir tahun lalu.
Restrukturisasi telah diperpanjang dua kali untuk memverifikasi klaim senilai $ 13,8 miliar terhadapnya, dibandingkan dengan total kewajiban $ 9,8 miliar yang menurut Garuda ada dalam pembukuannya.
Pengadilan memberi waktu kepada Garuda hingga 20 Mei untuk menyelesaikan verifikasi dan negosiasi dengan kreditur.
Kementerian BUMN dalam sebuah pernyataan mengatakan anggota parlemen meminta kementerian dan Garuda untuk mengimplementasikan rencana bisnisnya, yang harus meningkatkan keuangannya di masa depan. Itu tidak menjelaskan.
Garuda mengatakan dalam sebuah pernyataan sebagai bagian dari musyawarah, kelompok anggota parlemen “telah menyampaikan pemahamannya tentang potensi keterlibatan investor strategis untuk mendukung restrukturisasi” kinerjanya.
Maskapai tidak menyebutkan nama investor dan tidak menanggapi pertanyaan lebih lanjut.
Miliarder pengusaha Chairul Tanjung, pemegang saham terbesar kedua Garuda melalui perusahaannya PT Trans Airways, mengatakan ingin menambah investasinya.
($1 = 14.356.000 rupiah)
(Laporan Stefanno Sulaiman; Penulisan Gayatri Suroyo; Penyuntingan Martin Petty)
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”