TEMPO.CO, jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan produsen mobil listrik asal Amerika Serikat Tesla kembali menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia setelah rencana sebelumnya dibatalkan. Luhut menegaskan jika demikian, Tesla harus memenuhi persyaratannya.
“Saya mendapat telepon dari Amerika pagi ini, Tesla mengatakan mereka ingin membuat kesepakatan dengan kami,” kata Luhut pada upacara penutupan acara business-matching produk dalam negeri yang disiarkan online dari Bali, Kamis, 24 Maret 2019. 2022.
Luhut menceritakan, dua tahun lalu, perusahaan Elon Musk berencana menanamkan investasi pengembangan baterai lithium di Indonesia. Namun rencana itu batal karena cenderung terlalu mendikte Indonesia.
“Saya berkata, ‘dua tahun lalu Anda menelepon saya, ingin memproduksi baterai lithium.’ Anda … semua ingin mendikte [Indonesia], dan saya berkata, ‘Anda tidak dapat melakukan ini. Hari ini berbeda. Kita harus setara’. Aku bilang kamu tidak bisa melakukan itu lagi. Negara ini bukan republik pisang! Negara ini adalah negara yang hebat!” kata Luhut seperti dikutip dari Bisnis.com.
Luhut teringat ketika Tesla ingin masuk ke Indonesia dan perusahaannya harus memenuhi syarat yang diberikan pemerintah Indonesia. Hal itu, lanjut Luhut, juga berlaku bagi investor lain, termasuk China.
Beberapa syarat yang diminta pemerintah Indonesia bagi investor asing antara lain melakukan alih teknologi, menggunakan teknologi ramah lingkungan, melatih tenaga kerja lokal, dan memberikan nilai tambah.
“Saya tidak ingin Anda (Tesla) membuat kondisi untuk kami. Saya membuat kondisi untuk Anda,” kata Luhut.
BISNIS.COM