Bali, 19 November (UNI) Dua kali peraih medali Olimpiade PV Sindhu dan mantan peringkat 1 dunia Kidambi Srikanth melaju ke semifinal turnamen Indonesia Masters Super 750 setelah mengalahkan lawannya masing-masing dengan straight set pada Jumat.
Di tunggal putri, juara dunia Sindhu mengalahkan lawannya dari Turki Neslihan Yigit di perempat final dengan 21:13, 21:10 hanya dalam waktu 35 menit.
Sindhu mengadakan rapat umum dan tidak membiarkan Yigit memanfaatkannya. Sindhu memimpin 11-6 hingga jeda. Dia mengambil game pertama 21-13 dengan mudah.
Shuttlewoman asal Turki itu mencoba membuat Sindhu lebih baik di game kedua ketika dia memenangkan tiga poin pertama, tetapi Sindhu menggeser momentum dengan mengambil tiga poin berturut-turut.
Di tengah permainan, Sindhu memimpin 11:8. Dia kemudian mendominasi Yigit dan pemain Turki itu hanya berhasil mengumpulkan dua poin sebelum Sindhu menyamakan kedudukan.
Di semifinal Sindhu akan bertemu Akane Yamaguchi dari Jepang, yang dipegang Sindhu 12-7 dalam perbandingan langsung. Perempat final Olimpiade Tokyo adalah pertemuan terakhir dari dua angkutan; dimana Sindhu mengalahkan Jepang 21-13, 22-20.
Kemudian di perempat final tunggal putra, Kidambi Srikanth mengalahkan rekan senegaranya HS Prannoy dengan 21-7, 21-18 dan mengamankan tempatnya di semifinal.
Srikanth menutupi Prannoy di kalimat pertama. Di gim kedua, Prannoy bangkit dari keunggulan 5-2 dan mencoba mengubah momentum untuk menguntungkannya, tetapi Srikanth mematahkan keunggulan di pertengahan gim.
Mantan pemain nomor 1 dunia itu kemudian berganti gigi dan memperpanjang keunggulan menjadi 15-12. Meskipun Prannoy mampu menyamakan skor, Srikanth tidak membiarkan rekan senegaranya India itu mengambil keputusan dan menyegel kesepakatan.
Srikanth bertemu pemenang perempat final antara Kunlavut Viditsarn dari Thailand dan nomor 1 dunia. 3 Pesawat ulang-alik Denmark Anders Antonsen.
Dalam perjalanannya ke perempat final, Prannoy menulis kejutan mengejutkan setelah mengalahkan peraih medali emas Olimpiade Tokyo dan peringkat 2 dunia Viktor Axelsen 14-21, 21-19.21, tetapi ia tetap tertinggal di semifinal.
UNI BAVING
“Penyelenggara. Pakar budaya pop yang sangat menawan. Penginjil perjalanan kelas atas. Pemecah masalah yang tak tersembuhkan.”