TEMPO.CO, Jakarta – Nasi merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Beberapa daerah juga merupakan penghasil beras terbesar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras di Nusantara mencapai 17,51 juta ton gabah kering (GKG) dari Januari hingga Mei 2021.
Kutipan dari Kementerian Pada data pertanian 2019, berikut 10 provinsi penghasil beras terbesar di Tanah Air:
- Provinsi Jawa Tengah dengan total luas panen kurang lebih 1.678.479 hektar menghasilkan kurang lebih 9.655.653 ton gabah atau 5.539.448 ton gabah.
- Provinsi Jawa Timur dengan luas panen 1.702.426 hektar menghasilkan 9.580.933,88 ton gabah atau 5.496.581 ton gabah.
- Provinsi Jawa Barat, dengan luas panen 1.578.835 hektar yang menghasilkan 9.084.957 ton gabah atau 5.212.039 ton gabah.
- Provinsi Sulawesi Selatan dengan luas panen 1.010.188 hektar menghasilkan 5.054.166 ton beras giling atau 2.899.575 ton beras.
- Provinsi Sumatera Selatan dengan luas panen 539.316 hektar menghasilkan 2.603.396 ton gabah atau 1.493.568 ton beras.
- Provinsi Lampung dengan luas panen 464.103 hektar yang menghasilkan 2.164.089 ton gabah atau 1.241.538 ton gabah.
- Provinsi Sumatera Utara dengan luas panen 413.141 hektar menghasilkan 2.078.901 ton beras gabah atau 1.192.665 ton beras.
- Provinsi Aceh, dengan luas panen 310.012 hektar yang menghasilkan 1.714.437 ton gabah atau 983.572 ton gabah.
- Provinsi Sumatera Barat dengan luas panen 311.671 hektar menghasilkan 1.482.996 ton beras tanpa kupas atau 850.794 ton beras.
- Provinsi Banten, dengan luas panen 303.731 hektar yang menghasilkan 1.470.503 ton gabah atau 843.627 ton gabah.
Perhitungan dilakukan oleh BPS dengan menggunakan metode Area Sample Framework (KSA). Di tahun 2019, BPS mencatatkan produksi beras nasional yang mencapai 31,31 juta ton.
Membaca: BPS: Kunjungan wisatawan internasional akan turun lebih dari 80 persen pada 2020
WINDA OKTAVIA